Penculikan Anak di Makassar
Jatanras Polrestabes Makassar Buru Penculik Bocah yang Ditukar Tabung Gas
H Ghalib yang sempat menaruh curiga pun mencoba menghalangi upaya pelaku untuk membawa kabur empat tabung gas yang diambil.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polrestabes Makassar berjanji akan menangkap pelaku penculikan A (10) bocah kelas lima SD yang ditukar empat tabung gas elpiji tiga kilogram.
Tidak tanggung-tanggung, Polrestabes Makassar mengerahkan tim khusus untuk mencari keberadaan pelaku.
Pasalnya, kasus yang sama sudah beberapa kali terjadi di Kota Makassar.
"Saya sudah perintahkan Jatanras dan Tim Opsnal polsek-polsek jajaran untuk lidik dan ungkap," Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Khaerul dikonfirmasi tribun.
Terpisah, ibu A, Asrawanti (28) juga telah melaporkan secara resmi kasus itu ke Polsek Rappicini.
Bocah kelas lima sekolah dasar (SD) itu diculik lalu ditukar dengan empat gabung gas elpiji tiga kilogram, Selasa (18/5/2021) siang.
Bermula saat seorang pengendara pria mendatangi warung Pangkalan Gas Elpiji 3 Kilogram milik H Ghalib (75) di Jl Pelita Raya IV, Kelurahan Balla Parang, Kecamatan Rappicini, Makassar sekitar pukul 11.00 Wita.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu datang sembari membawa A (10) korban penculikan anak.
"Langsungji masuk ambil empat tabung gas. Baru dia bilang lupa bawa uang jadi dia bilang saya simpang dulu adikku," kata H Ghalib ditemui Tribun.
H Ghalib yang sempat menaruh curiga pun mencoba menghalangi upaya pelaku untuk membawa kabur empat tabung gas yang diambil.
"Sempatji saya bilang tidak bisa pak, tapi dia langsung pergi nabawa itu tabung baru natinggal itu anak (A)," ujarnya.
Si bocah, lanjut H Ghalib, yang tidak terima ditinggal begitu saja sempat pula menyusul pelaku. Namun, tertinggal.
Bocah berinisial A (10) itu diculik seorang pria pengendara motor saat tengah asik bermain tidak jauh dari rumahnya di Jl Bumi Karsa, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Saat asik bermain seorang diri, A tiba-tiba dihampiri seorang pengendara motor.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu, meminta A naik ke motor tunggangannya sembari memberikan uang Rp 5 ribu.