Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bentrokan di Bandara Sentani Pecah Setelah Lukas Enembe Dibawa KPK, Pendukung Gubernur Rela Mati

Pendukung Lukas Enembe tak segan-segan serang personel Brimob yang melakukan pengawalan terhadap KPK saat berada di Papua.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Gubernur Papua, Lukas Enembe ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah kebohongannya terbongkar. Pendukung Lukas Enembe tak segan-segan serang personel Brimob yang melakukan pengawalan terhadap KPK saat berada di Papua. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe rela ditangkap dan meninggal lantaran menolak gubernurnya ditangkap KPK.

Pendukung Lukas Enembe tak segan-segan serang personel Brimob yang melakukan pengawalan terhadap KPK saat berada di Papua.

Penyerang petugas sudah ditangkap. Ada yang teluka hingga meninggal.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, sebanyak 19 orang pendukung Lukas Enembe sudah pasca-penangkapan Enembe oleh KPK.

Termasuk satu orang pelaku yang meninggal dunia akibat tembakan aparat.

"Ada beberapa insiden saat penangkapan (Lukas Enembe), dibawa ke Mako Sat Brimob Polda Papua," kata Fakhiri saat jumpa pers, Rabu (11/1/2023).

Ia menyampaikan, ada pendukung Lukas Enembe yang serang petugas pakai batu. Namun hal tersebut dinilai wajar.

"Terjadi pelemparan batu dari beberapa masyarakat. Mungkin simpatisan atau keluarga dari Lukas. Bagi kami ini wajar, ketidakpuasan," kata dia.

Fakhiri menjelaskan, dari 19 orang yang ditangkap, dua orang diantaranya diamankan di Mako Sat Brimob Polda Papua.

Sementara 17 orang diamankan di Polres Kabupaten Jayapura.

Kericuhan pecah setelah pesawat yang ditumpangi Lukas Enembe bersama rombongan KPK dan Polda Papua lepas landas dari Bandara Sentani.

"Kita sempat bentrok dengan massa di Bandara Sentani. Terjadi setelah Bapak Lukas Enembe, rombongan tim KPK dan Polda Papua berangkat meninggalkan Bandara Sentani," kata dia.

"Tidak ada yang bisa masuk ke dalam (bandara) mengganggu pemberangkatan beliau," jelas Fakhiri.

"Dari 17 yang kita amankan di Kabupaten Jayapura, satu orang kena tembak dan meninggal," lanjutnya.

Kini dari jumlah orang yang diamankan, 16 orang sedang ditangani oleh medis karena alami luka-luka.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved