Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelantikan Petugas PPK

75 Panitia Pemilihan Kecamatan Dilantik, Ketua KPU Makassar Minta PPK Jaga Integritas 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar melantik 75 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).  

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
KPU MAKASSAR
Proses pelantikan PPK di Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani, Rabu (4/1/2023).Panitia PPK yang dilantik seragam menggunkan baju kebaya bagi perempuan dan jas hitam bagi PPK laki-laki. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar melantik 75 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Pelantikan berlangsung di Hotel Claro Makassar, Jl Ap Pettarani, Rabu (4/1/2023).

Panitia PPK yang dilantik seragam menggunkan baju kebaya bagi perempuan dan jas hitam bagi PPK laki-laki.

Komisioner KPU Makassar, Endang Sari mengatakan, masing-masing kecamatan diisi oleh lima PPK

"Hari ini kita melantik 75 orang PPK terpilih. Masing-masing kecamatan itu lima orang," ucap Endang Sari.

Setelah pelantikan ini, mereka akan melanjutkan agenda orientasi tugas.

Adapun tugas yang akan dilakukan PPK terkait pengenalan kode etik, tata kerja, internalisasi, hingga bagaimana membangun relasi dengan stakeholder terkait yang berhubungan dengan kerja-kerja mereka. 

"Termasuk juga bagaimana mereka memahami tugas dan fungsinya sebagai PPK. Dan juga mengenali tahapan yang akan berjalan selama jadi PPK," ucap Endang.

Selanjutnya dua hari kedepan 75 PPK ini akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek).

Sementara itu, Ketua KPU Makassar Farid Wajdi mengatakan, PPK yang dilantik hari ini merupakan orang-orang pilihan karena telah bersaing dengan 1400 lebih pendaftar.

"Banyak sekali orang baik yang kami tidak pilih karena kami percaya 75 orang yang ada di sini ada orang terbaik. Buktikan kalau kami tidak salah menilai kalian," katanya.

Tahapan pemilu sudah berlangsung sejak 2022 lalu, diharapkan PPK bisa menyesuaikan diri dengan tahapan yang sudah berjalan sekarang ini. 

Diharapkan 75 orang ini tidak melakukan hal bodoh yang menciderai diri sendiri,  kehormatan penyelenggara Pemilu, menciderai kerja dan menciderai pakta integritas yang telah disumpahkan.

"Pakta integritas adalah soal pembuktian kata-kata pada akhirnya waktu akan menguji kita kita adalah manusia pada kelompok yang mana," tuturnya.

Di samping itu, PPK juga harus antipati terhadap keadaan tertentu,  mengorganisir politik-politik bukanlah hal yang tabu sehingga panitia pemilu harus bijak dalam berinteraksi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved