Opini
Terbukti Lagi, Pertanian Penopang Katahanan Pangan Indonesia
Penguatan pada petani Indonesia adalah kunci utama agar inflasi dapat ditekan lewat sektor industri agro.
Oleh: H Andi Asman Sulaiman
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone
TRIBUN-TIMUR.COM - Pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi akan mengalami perlambatan di kisaran 5 hingga 5,4 persen Year on Year (YoY) pada triwulan VI tahun 2022.
Nilai itu turun jika melihat pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III 2022, yakni 5,7 persen secara YoY.
Kondisi itu diperkirakan akan berlangsung di tahun 2023 mendatang akibat inflasi. Disebabkan oleh kenaikan suku bunga bank sentral dunia dan perang Rusia dengan Ukraina.
Sehingga dikhawatirkan, kondisi keterpurukan ekonomi saat pandemi Covid 19 kemarin akan terulang tahun depan.
Di mana, inflasi diperhitungkan berdampak hampir di seluruh sektor yang ada.
Namun kondisi tersebut, bukan tidak mungkin untuk diatasi bersama-sama.
Bukan bertindak sebagai superman. Tapi saling merangkul membentuk supertiem unggulan. Inflasi masih bisa dilawan lewat kerja terstuktur membentuk pola organisasi agar hasilnya optimal.
Di samping itu, juga dapat tepat sasaran sesuai skala priorotas yang ada. Misalnya di sektor pertanian di Bumi Pertiwi.
Penguatan pada petani Indonesia adalah kunci utama agar inflasi dapat ditekan lewat sektor industri agro.
Caranya, pertama dengan memastikan benih unggul bersertifikasi tersedia dan siap pasok ke berbagai daerah.
Kedua, lewat budidaya. Budidaya dibutuhkan agar bibit atau benih unggul selalu tersedia.
Sehingga sifatnya jadi sustainable atau berkelanjutan untuk masa depan kualitas pertanian Indonesia.
Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) poin pertama dan kedua telah sukses terpenuhi.
Terbukti pada peningkatan hasil pertanian yang telah ditorehkan pada wilayah Lampoko, Kabupaten Bone.
Yakni dengan capaian Indeks Pertanian (IP) 400 di lahan seluas 3033 Hektar (Ha). Sebagai catatan kaki, ini merupakan perolehan tertinggi di Sulsel.
Atas perolehan ini, melalui Program IPDMIP 2022, pemerintah Kabupaten Bone, khususnya Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan telah meraih penghargaan sebagai distrik implementasi tim terbaik di Indonesia.
Prestasi itu juga tercatat melalui program YESS, kategori produksi beras terbesar di Indonesia.
Sehingga Desa Lampoko kemudian menjadi desa rujukan Holtikultura.
Sebagai informasi, Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) merupakan program pemerintah di bidang irigasi.
Program ini bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten.
Lanjut pada poin ketiga, dari segi kelembagaan poktan.
Poktan adalah kumpulan petani atau peternak yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
Jumlah anggota kelompok tani terdiri atas 20 hingga 25 orang atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan Masyarakat dan usaha taninya serta dipimpin oleh seorang ketua.
Di Kabupaten Bone sendiri, sudah terdapat 6244 Poktan. Semuanya tersebar di berbagai daerah di Bumi Arung Palakka.
Terdapat juga penyuluh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 154 orang. Dan penyuluh swadaya 139 orang.
Di mana mereka semua aktif mengelola sawah seluas 118.577.000 Ha.
Keempat, yakni penanganan pasca panen. Hal ini patut diperhatikan agar senantiasa kualitas hasil panen terjaga hingga di tangan konsumen.
Ini juga berdampak pada minat beli masyarakat secara umum.
Untuk komoditas tertentu, seperti padi misalnya. Perontokan adalah tahap penting berikutnya setelah panen.
Lalu kebersihan adalah hal utama yang tak kalah penting. Jika perlu, ini dapat dilakukan berulang.
Proses lanjutan seperti pengeringan, pengemasan, pengangkutan, penyimpanan, hingga ke tahap pemberasan harus dijaga standar kualitasnya.
Dan poin terakhir, strategi dan target pasar. Di sinilah penentu terakhir.
Strategi dan target pasar utamanya adalah membuat asumsi dengan memperhatikan kualitas hasil panen terlebih dahulu.
Kualitas yang baik, akan berbanding lurus dengan trust atau kepercayaan masyatakat terhadap produk kita.
Secara tidak langsung, ini akan mendongkrak minat konsumen untuk membeli produk hasil olahan tangan dalam negeri.
Berikutnya, bisa dengan mencermati persaingan pasar. Ini tak dapat terelakkan.
Dengan mempelajari bagaimana pasar merespons produk Anda dan bagaimana kompetitor menawarkan produk serupa.
Kita dapat menciptakan atau mengembangkan produk terbaik dan sedikit beda dari yang lain.
Pola komunikasi yang baik ke pelanggan atau konsumen juga berpotensi memberi pengaruh terhadap kayakinan pasar untuk membeli hasil bumi negara tercinta, Indonesia.
Semua itu bisa terwujud melalui keterpaduan atau keterintegrasian antara petani, pemerintah, dan stakeholders terkait.
Selain keterpaduan, keberhasilan bisa diraih jika dilakukan dengan melakukan pekerjaan masing-masing dengan cara berjenjang, tuntas, dan sustainable atau berkelanjutan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.