Serapan Anggaran
Pemkot Makassar Target Serapan Anggaran 75 Persen hingga Tutup Tahun
Pemkot Makassar masih optimistis mengejar peningkatan serapan anggaran di tiga hari terakhir ini.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar menarget serapan anggaran hingga tutup tahun diangka 75 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar Helmy Budiman mengatakan Pemkot Makassar masih optimistis mengejar peningkatan serapan anggaran di tiga hari terakhir ini.
Saat ini, serapan anggaran Pemkot Makassar sudah diangka 63,52 persen.
"Terakhir kemarin kisaran diangka 60 persen. Nanti datanya kami akan update tanggal 31 setelah tutup kas. Itu akan terus berjalan. Asumsi kita di angka 70-75 persen realisasi," ucap Helmy Budiman, Kamis (29/12/2022).
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan memberi sumbangsih banyak di akhir tahun ialah Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Sebagai OPD yang membidangi infrastruktur, kinerja Dinas PU bisanya diukur di akhir tahun.
"Ini menunggu teman-teman dari PU karena PU paling banyak realisasinya di akhir tahun," kata Helmy.
Sementara itu, potensi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) diperkirakan berada di kisaran Rp 900 miliar.
"Sekarang posisinya sekitar Rp 900-an miliar. Itu paling tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya," bebernya.
Helmy menambahkan, Wali Kota Makassar Danny Pomanto telah menyampaikan kinerja OPD yang berkinerja baik dan rendah.
Hal tersebut setidaknya menjadi catatan Bappeda kepada seluruh OPD untuk memperbaiki kinerja dan mengikuti arahan wali kota.
Baca juga: Siap-siap, Penilaian Kinerja Pegawai Pemkot Makassar Disampaikan Sehari Sebelum Mutasi
Baca juga: Danny Pomanto Urai Filosofi Kerja IKA Unhas Sulsel, Dua Kue Ulang Tahun dalam Dialog Akhir Tahun
"Khususnya perencanaan untuk segera ikuti arahan wali kota tadi malam, mulai dari segi perencanaannya melaksanakan, kemudian pelaporan dan target RPJMD yang sudah ada dalam perda, itu bagaimana kita akan capai," harapnya.
Adapun upaya yang dilakukan Pemkot Makassar sejauh ini antara lain melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.
Rapat teknis TAPD dalam rangka pengendalian dan percepatan realisasi SKPD dgn kategori anggaran besar.
Kemudian melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas di bidang perencanaan, penganggaran, dan penatausahaan.
"Kita juga mendorong percepatan pelaksanaan tender dini untuk antisipasi anggaran berikutnya, serta menyusun anggaran kas yang proporsional sesuai rencana pelaksanaan kegiatan," paparnya.
Sementara, hambatan dan kendala yang dialami sejauh ini ialah beberapa proyek infrastruktur belum lengkap administrasi penunjangnya (DED, FS, Amdal lalin, atau surat kepemilikan lahan).
Beberapa jabatan struktural mengalami kekosongan di awal tahun, kemudian pengajuan tagihan di akhir tahun setelah selesainya pekerjaan fisik 100 persen.
Baca juga: Jelang Mutasi, Danny Beri Sinyal Posisi Kadis PU Zuhaelsy Zubir dan Kadispora Andi Pattiware Aman
Baca juga: 5 Bulan Kalla Beri Pengalaman 74 Peserta Kampus Merdeka
"Keterlambatan pelaksanaan lelang barang dan jasa, serta kurangnya pemahaman aparatur di bidang perencanaan, penganggaran, dan penatausahaan di beberapa perangkat daerah," ulasnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan penyerapan anggaran selama 2022 ini memang sangat rendah. Bahkan paling rendah se Indonesia.
"Jadi penyerapan anggaran kita terendah loh di Indonesia. Ini menjadi catatan bagi Pemkot Makassar untuk lebih baik lagi di tahun depan," jelasnya.
Agar progres kegiatan dan realisasi belanja bisa lebih maksimal tahun depan, maka tender dini terhadap program dan kegiatan dipercepat.
"Desember ini, tender dini sudah dilakukan jadi awal tahun depan sudah bisa dilaksanakan sehingga kegiatan bisa dilaksanakan semuanya," pungkasnya.(*)