Forum Dosen Tribun Timur
Forum Dosen Sulsel Evaluasi Proyeksi Optimistis dan Pesimis Tahun 2022 Menuju 2023
Hadir Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Marzuki Dea sebagai narasumber.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Forum Diskusi Dosen membahas evaluasi proyeksi optimistis dan pesimis tahun 2022 Menuju 2023.
Proses diskusi berlangsung di Kantor Tribun Timur, Selasa (27/12/2022).
Hadir Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Marzuki Dea sebagai narasumber.
Marzuki Dea menjelaskan proses resesi yang dialami negara Amerika, Cina dan Eropa dari tahun ke tahun berdampak pada negara lainnya seperti Indonesia.
Perlu diketahui resesi, dikenal sebagai kemunduran ekonomi secara signifikan dan diikuti oleh aktivitas ekonomi yang lain.
Seperti halnya pada tahun 1975 sampai 2020 resesi global terjadi sebanyak 5 kali.
Dimulai di tahun 1975, resesi terjadi karena ada kenaikan harga minyak dari embargo Arab.
Tahun 1982 ada pengetatan tajam kebijakan moneter di Amerika Serikat dan pemulihan ekonomi untuk mengurangi inflasi, karena harga minyak telah meningkat tajam pada tahun 1979 yang disebabkan oleh Revolusi Iran.
Di tahun 1991 ada pengetatan kondisi kredit di Amerika Serikat, yang disebabkan krisis moneter.
Tahun 2009 ada gelembung perumahan di Amerika Serikat yang menyebabkan krisis keuangan terdalam.
Terakhir pada tahun 2020 dipicu oleh pandemi Covid-19 yang berujung pada
kontraksi PDB global.
"Resesi dari tahun 1975 sampai 2020 selalu dimulai dari negara besar seperti Amerika, Cina dan Eropa, negara ini menguasai 55 persen produk domestik bruto," ujarnya.
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar untuk semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu.
Secara global PDB yang dihasilkan Amerika sebanyak 25 persen, sementara Cina 18 persen dan Eropa 12 persen.
"Jadi kalau 3 negara ini mengalami resesi bisa dipastikan pada saat itu perekonomian global memasuki periode resesi," tuturnya.