Opini
Impossible is Nothing: Pembuktian Maroko dalam Piala Dunia Qatar 2022
Tidak ada yang memprediksi kalau Maroko bisa melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2022 dengan mengalahkan sejumlah tim unggulan Eropa.
Bahkan tim Maroko yang sedang mengikuti piala dunia Qatar 2022 sekarang ini, dari 26 pemain yang terdaftar, 20 di antaranya merumput di Eropa, terutama di Francis, Spanyol, Inggris dan Jerman.
Misalnya Youssef En-Nesyri yang mencetak gol tunggal ketika mengalahkan Portugal di babak perempat final, sekarang ini bermain di Sevilla FC Spanyol.
Atau Yassine Bounou atau Bono penjaga gawang berusia 31 tahun yang bermain cemerlang dengan berhasil menepis tendangan penalti pemain Spanyol (Carlos Soler dan Sergio Busquets) pada babak enam belas besar, juga bermain di Sevilla FC.
Atau Zakaria Aboukhlal yang mencetak gol kedua pada menit tambahan ketika melawan Belgia sekarang ini bermain untuk Toulose FC Ligue 1 Francis, Achraf Hakimi (Paris Saint-Germain), Hakim Ziyech (Chelsea) dan Noussair Mazraoui (Bayern Munich).
Banyak lagi pemain lainnya yang sedang merumput di Liga Eropa, baik divisi dua dan tiga. termasuk pemain-pemain yang merumput di negara-nagara Arab dan Afrika sendiri.
Karenanya pemain-pemain Maroko sudah terbiasa dengan kompetisi yang ketat dan profesisonal, terutama di Eropa sebagai rujukan perkembangan bola dunia.
Dari sisi mental, fisik, skill dan tehnis, Tim Maroko tidaklah sulit bersaing dalam piala dunia Qatar 2022 terutama menghadapi tekanan-tekanan lawan sekelas tim Eropa.
Dalam industri sepakbola, terutama ekspor atau transfer pemain, Maroko termasuk negara yang memberi kontribusi besar terhadap liga di negara Eropa.
Us.Soccerway menyebutkan bahwa jumlah pemain Maroko yang bermain di luar negeri sekarang ini sebanyak 389 orang (bandingkan dengan Indonesia hanya 19 pemain) dan sebagian besar di liga Eropa, baik itu liga utama, maupun liga atau kasta 2, dan 3.
Di Liga utama negara-negara Eropa tercatat ada 89 pemain, seperti di LaLiga Spanyol, Premier Liague Inggris, dan Ligue 1 Prancis.
Maroko sendiri dikenal sebagai salah satu negara Afrika Barat yang paling banyak mengekspor atau transfer pemain ke Eropa, mendampingi negara Afrika lainnya seperti Sinegal dan Nigeria.
Dalam posisi seperti inilah wajar jika Maroko memiliki banyak pilihan pemain yang bertalenta, karena pemainnya banyak bermain di liga profesional Eropa.
Itulah yang terlihat dalam tim Maroko yang melakoni Piala Dunia Qatar sekarang ini, di mana 20 pemainnya terdaftar sebagai pemain liga utama Eropa. Tim tangguh yang mampu mencapai babak semifinal.
Tidak berlebihan jika Maroko, hemat penulis telah menjadi juara, karena tim Maroko menjadi satu-satunya negara di luar kekuatan sepak bola dunia berhasil melaju ke semifinal dengan mengalahkan sederatan tim-tim unggulan.
Maroko juga menjadi representasi kali pertama negara Afrika bertandang di final sepanjang sejarah.
