Opini
Impossible is Nothing: Pembuktian Maroko dalam Piala Dunia Qatar 2022
Tidak ada yang memprediksi kalau Maroko bisa melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2022 dengan mengalahkan sejumlah tim unggulan Eropa.
Oleh:
Buchari Mengge
Antusias Sosiologi Sepakbola
Dosen Departemen Sisiologi FISIP Universitas Hasanuddin
TRIBUN-TIMUR.COM - Maroko kalah terhormat dari sang juara bertahan Francis 2 -0 di babak semifinal piala dunia Qatar 2022.
Walau demikian Maroko telah melakukan pembuktian “Impossible is nothing” dalam piala dunia Qatar 2022.
Maroko telah menciptakan sejarah baru dalam sepak bola dunia, untuk pertama kali menembus semifinal di perhelatan sepakbola dunia, di mana pencapaian terbaik sebelumnya adalah enam belas besar pada piala dunia Mexico 1986.
Tidak ada yang memprediksi kalau Maroko bisa melaju ke babak semifinal dengan mengalahkan sejumlah tim unggulan Eropa.
Ini juga kali pertama ada negara Afrika yang melaju ke semifinal, walau ada negara Afrika lainnya yang kerap berlangganan dengan piala dunia sepak bola seperti Kamerun, Nigeria, Sinegal dan Ghana, namun negara-negara itu hanya berkutat di babak penyisihan, kecuali Kamerun yang sempat masuk perdelapan final pada piala dunia Italia 1990.
Maroko telah bekerja keras sebagai tim tangguh Piala Dunia Qatar 2022. Di babak penyisihan Tim Maroko menjuarai Grup F sebagai tim tak terkalahkan mengungguli Kroasia, Belgia dan Canada dengan tujuh poin.
Mereka berhasil menahan imbang (0-0) Kroasia - runner up Piala dunia Rusia 2018, kemudian mengalahkan Belgia 2–0 dan Canada dengan skor 2-1.
Pembuktian selanjutnya ketika di babak enam belas besar mengalahkan tim unggulan Eropa lainnya yaitu Spanyol melalui adu penalti dengan skor 3-0.
Kemudian di babak delapan besar mengalahkan tim Portugal yang dikomandoi Christiano Ronaldo – lima kali pemain terbaik dunia, dengan skor tipis 1–0 yang meloloskan Maroko ke babak semifinal.
Maroko bukanlah kering dari prestasi sepak bola di pentas dunia terutama di Benua Afrika.
Maroko pernah sekali juara Afrika pada tahun 1976, dan sekali juara dua (2004) dan sekali sebagai pemenang ketiga (1990).
Selain itu, klub asal Maroko juga banyak mencatatkan diri sebagai kampiun dalam kompetisi antar klub di Benua Afrika seperti Raja Casablanca dan Wydad AC.
Dalam piala dunia, Maroko sudah enam kali terlibat, termasuk Piala Dunia Qatar 2022, dan pernah mencapai babak enam belas besar pada Piala Dunia Mexico 1986.
Maroko juga mencatatkan sejarah sejumlah pemain terbaik yang pernah merasakan liga di negara-negara Eropa seperti Mustapha Hadji, Noureddine Naybet, Driss Bamous, Serge Chiesa, dan banyak lagi nama-nama lain yang besar dan merasakan ketatnya kompetisi sepak bola Eropa.
