Realisasi Anggaran Rendah, Dinas PU Makassar Salahkan Mega Proyek Danny Pomanto
Kepala Bappeda Makassar Helmy Budiman meminta Dinas PU Makassar berkomitmen mempercepat kerja-kerjanya agar bisa mendorong serapan anggaran.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Disamping itu, banyak proyek berproses di Unit Layanan Pengadaan (ULP), membutuhkan waktu cukup lama.
Sehingga Dinas PU tidak mau mengambil risiko melanjutkan proyek-proyek tersebut jika tendernya selesai jelang akhir tahun.
“Kebanyakan berproses di ULP itu memakan waktu tidak sebentar, saat tender selesai waktu yang tersisa sangat sedikit sehingga kami tidak ingin ambil risiko,” katanya.
Rendahnya serapan anggaran juga dipengaruhi karena tidak adanya uang muka diberikan kepada kontraktor pemenang tender. Pembayaran baru dilakukan seusai pengerjaan rampung.
“Kami tidak berikan uang muka, tidak ada termin, takutnya dibawa lari (sama kontraktor), jadi selesai baru dibayarkan. Makanya keuangan kami agak telat,” jelasnya.
Ia berani berkomitmen bisa mencapai realisasi anggaran sebesar 68,5 persen hingga akhir tahun 2022.
“Kami menarget 68,5 persen hingga akhir tahun, karena pekerjaan fisik hasil kurvanya naik di akhir tahun,” katanya.(*)
Berikut penjelasan program dan anggaran mega proyek Pemkot Makassar tahun 2023:
Revitalisasi Lapangan Karebosi
Desain Karebosi akan dibuat dua lantai. Anggaran yang dibutuhkan sebanyak Rp85 miliar.
Sementara, tiga lapangan akan dibenahi. Salah satunya, rumput menggunakan bahan sintetis.
Nantinya, Karebosi akan ditata tanpa menggangu shuttle ban yang ada di area tersebut.
Akan ada spektator atau tempat duduk penonton, ada tempat lintasan lari atau jogging track, dan spot olahraga lainnya.
Kawasan Kanrerong Karebosi
Desain Kanrerong akan dirancang dua lantai berukuran 10x10 meter dengan anggaran Rp5 miliar.