Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kolom Economic Perspective

Nilai Tukar dan Dornbusch Overshooting

Dornbusch overshooting model menyatakan bahwa ketika terjadi tekanan pada perekonomian maka nilai tukar merespon sangat cepat.

Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi/syarkawi rauf
Muhammad Syarkawi Rauf Dosen FEB Unhas dan Komut PTPN IX Jawa Tengah. Syarkawi Rauf penulis opini Tribun Timur berjudul 'Nilai Tukar dan Dornbusch Overshooting'. 

Pada saat yang sama, harga barang dan upah merespon tekanan secara gradual (lambat).

Hal ini berkaitan dengan asumsi Dornbusch overshooting model, harga dan upah bersifat sticky (kaku) dalam jangka pendek.

Penyesuaian terjadi secara gradual dalam jangka Panjang.

Kekakuan harga barang dan upah disebabkan oleh beberapa hal, kontrak dilakukan dalam jangka panjang, penyesuaian harga berbiaya mahal, ketidaksempurnaan informasi, dan kebijakan price control, dan konsentrasi pasar di beberapa negara.

Sebagai ilustrasi, kenaikan Jumlah Uang Beredar (JUB), asumsi harga sticky, menyebabkan penawaran uang riil meningkat, permintaan dan harga surat berharga harga naik, yield surat berharga turun, dan suku bunga ikut turun membuat surat berharga tetap menarik.

Penurunan suku bunga menyebabkan capital outflow, investor memilih asset dengan yield lebih tinggi.

Mata uang domestik mengalami tekanan, terdepresiasi (overshooting) dalam jangka pendek. Mendongkrak ekspor dan mengurangi impor.

Secara gradual harga dan upah mengalami kenaikan dalam jangka panjang.

Penawaran uang riil turun, permintaan dan harga surat berharga turun, membuat yield surat berharga naik, selanjutnya suku bunga ikut naik.

Kenaikan suku bunga menyebabkan capital inflow (aliran modal masuk), investor membeli asset domestik dengan yield lebih tinggi.

Nilai tukar terapresiasi menyebabkan impor naik karena harga barang impor lebih murah dalam mata uang lokal dan ekspor menurun.

Implikasi Kebijakan

Pengujian empiris, Ekonom AS, Kallianiotis (2021) terhadap Dornbusch overshooting model menunjukkan hasil yang berbeda, dimana mata uang Dollar Kanada menunjukkan fenomena overshooting, Euro dan Yen Jepang tidak ada overshooting.

Mata uang Dollar Kanada terhadap Dollar AS merespon tekanan, kenaikan penawaran uang riil, secara langsung mengalami depresiasi, respon harga barang dan upah secara gradual.

Respon Yen Jepang dan Euro secara cepat disertai oleh harga barang dan upah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Kajili-jili!

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved