Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibu Syafruddin Kambo Meninggal

Bakti Komjen Syafruddin, Tiap Hari Telepon Ibu dari Warung Telepon ke Pos Polisi Majene

Kamis (1/12/2022), Syafruddin Kambo ditinggal oleh ibu kandungnya, Hj Luluiyah binti H Kasim yang berpulang ke Rahmatulllah dalam usia ke-92 tahun.

Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM/Muslimin Emba
Jenazah ibunda Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo, Haja Luluiyah Binti H Kasim tiba di rumah duka, Jl Batu Putih, Makassar, Kamis (1/12/2022) siang. 

Syafruddin sudah sampai pada level keyakinan, doa ibu adalah kemudahan segala urusan duniawi dan jembatan kebahagiaan ukhrawi.

“Saya yakin sekali, apa yang saya dapat selama ini bukan dari siapa-siapa atau karena uang, tapi dari doa dua ibu saya.”

Ya, Syafruddin adalah anak dengan dua ibu.

Hajjah Lu’luwiyah (91) adalah ibu kandungnya.

Setengah tahun disapih, ibu kandungnya sakit parah.

Syafruddin balita pun dicarikan ibu susuan, hingga usia 3 tahun.

Di awal dekade 1960-an, seperti keyakinan ibu kebanyakan di Indonesia, “air susu ibu adalah gizi formula di dua tahun pertama.”

“Jadi saya itu boleh dibilang anak yang paling banyak saudara. Dari bapak saya 8 bersaudara. Dari ibu sesusuan, saya punya satu kakak, delapan adik.”

Dari pasangan Haji Kambo (1914-1984) dan Hj Lu’luwiyah, Syafruddin anak semata wayang.

Peran ibu susuannya, setara ibu kandungnya.

Lahir dan besar di Ujungpandang, Syafruddin menyelesaikan sekolah dasar dan menengah bersama saudara sekandung dan sesusuan.

Sebelum tamat SMP, ibu kandungnya kembali ke Banggae.

Kini Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Itulah kenapa Syaf remaja tamat di SMA 1 Majene.

“Tidak tiap hari, ibu saya itu kadang menunggui saya kalau pulang sekolah di SMA 1.”

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved