Ibu Syafruddin Kambo Meninggal
Bakti Komjen Syafruddin, Tiap Hari Telepon Ibu dari Warung Telepon ke Pos Polisi Majene
Kamis (1/12/2022), Syafruddin Kambo ditinggal oleh ibu kandungnya, Hj Luluiyah binti H Kasim yang berpulang ke Rahmatulllah dalam usia ke-92 tahun.
TRIBUN-TIMUR.COM -- Bagi komisaris jenderal atau Komjen purn Syafruddin Kambo, harinya serasa tak sempurna jika tak mendengar suara ibunya.
Kebiasaan saling berkabar atau mendengar suara sang ibu rutin dilakukan Syafruddin Kambo sejak muda.
Termasuk ketika jebolan Akademi Kepolisian atau Akpol angkatan 1985 itu menjabat Wakil Kepala Kepolisian RI (2016-2018) dan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi era Jokowi-JK (2018-2019).
Kamis (1/12/2022), Syafruddin Kambo ditinggal oleh ibu kandungnya, Hj Luluiyah binti H Kasim.
Sang ibu berpulang ke Rahmatulllah dalam usia ke-92 tahun.
Jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Gunung Batu Putih, belakang Gedung Mulo, Makassar, Sulsel.

Bagi Syafruddin Kambo, bakti kepada ibu tak butuh pangkat, jabatan, atau deposito bank.
Ini juga bukan tentang balas jasa.
Akhirnya ini tentang keyakinan dan persoalan cara belaka.
Cerita purnawirawan polisi jenderal bintang 3 ini adalah affirmasi.
Akhir dekade 1980-an, pangkatnya belum lagi kapten polisi.
Pun, jabatan perwira muda urusan identifikasi di direktorat lalu lintas Polri baru diemban setelah setahun jadi Kapolsek di Pondok Gede, Bekasi.
Telepon genggam (smartphone) pun belum ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Komunikasi jarak jauh masih pakai telepon engkol.
Pesawat telepon kabel cuma di kantor dan rumah pejabat muspida.