Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

MUI Sulsel

Maklumat MUI Sulsel Diharapkan Jadi Penguat Pemprov Buat Perda Baru

MUI Sulsel membuat maklumat sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/WAHYUDIN TAMRIN
Ketua MUI Sulsel Prof Najamuddin (tengah) bersama Sekretaris MUI Sulsel Muammar Bakry (kiri) dan Sekretaris bidang Infokom MUI Sulsel Prof Sukardi Weda (kanan) saat menyampaikan maklumat di Sekretariat MUI, Jl Masjid Raya Makassar, Sabtu (19/11/2022). MUI Sulsel mengeluarkan dua maklumat sebagai pendukung dan penguat Pemprov Sulsel membuat peraturan daerah (Perda) baru. 

Setidaknya, kata dia, hukuman yang diberikan lebih berat. Agar secara perlahan perilaku tersebut bisa dihentikan secara perlahan.

"Semoga kedepan bisa secara perlahan memberantas ini. Karena akan susah kalau sekaligus menghentikan," ujarnya.

Sekretaris MUI Sulsel Muammar Bakry mengatakan narkoba mengancam stabilitas akal dan juga mengancam korban jiwa.

Menurutnya Sulsel saat ini sudah sangat mengkhawatirkan terkait peredaran dan penggunaan narkoba.

Obat terlarang ini bukan hanya menyasar orang dewasa, tetapi seluruh kalangan termasuk anak-anak.

Terkait dengan hukum pembusuran dan perkelahian, kata Muammar Bakry masih lemah dalam hal menangani para pelaku kejahatan selama ini.

"Undang-undang juga mengatur restoratif justice. Saya kira kepolisian merujuk ke undang-undang tersebut," katanya.

"Kalau istilah kepolisian restoratif batiniah, perlu kita lakukan kerjasama semua pihak. Jangan sampai dilepas dan tidak disambut oleh lingkungan dan keluarga juga bisa kembali melakukan kejahatan. Jangan sampai keluar kembali ke lingkungan yang tidak mendukung," tambahnya.

Sehingga ia meminta dukungan semua pihak. Stakeholder kata dia harus dilibatkan termasuk pemerintah, lingkungan, dan juga keluarga.

Sementara Sekretaris Bidang Infokom MUI Sulsel Prof Sukardi Weda mengatakan narkoba harus diberantas Secara tegas.

Dalam Islam, kata dia, yang dianjurkan adalah berdagang yang halal dan tidak merugikan orang lain.

Bagi Prof Sukardi Weda, keberadaan organisasi masyarakat (ormas) juga penting di kalangan masyarakat sipil.

"Masyarakat sipil kita harapkan berkontribusi untuk membangun harmoni di masyarakat. Yang diprioritaskan adalah harmoni, keamanan, dan sosial budaya," katanya.

Menurutnya perlu kesungguhan setiap elemen pemerintah untuk memberikan pencerahan kepada generasi penerus agar tidak terlibat dalam obat terlarang dan juga aksi pembusuran serta kekerasan lainnya.

"Ruang kreasi seperti berbagai lomba kreatif menarik untuk mereka. Sehingga diharapkan konflik dan peredaran narkoba dapat dihentikan," ujar guru besar UNM itu.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved