Memilih Damai
Tantangan Capres Luar Jawa, Pengamat: Harus Punya Keunggulan Individu Luar Biasa
"Rentetan proses pemilu mesti dijadikan referensi bisa jadi presiden. Kalau diluar Jawa, tentu ada syaratnya," ujar Dr Iqbal Latief
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jelang pemilu 2024, calon presiden diluar dari pulau Jawa kembali menjadi tantangan.
Hal ini disampaikan Akademisi Unhas Dr Iqbal Latief dalam diskusi tentang tema "Jawa adalah kunci pemilu 2024" di Aula Prof Syukur Abdullah, FISIP Unhas, Senin (14/11/2022).
Selama ini, sosok pemimpin dari luar pulau Jawa dinilai masih minim.
Dr Iqval Latief pun menyebut setiap individu diluar Jawa harus memiliki keunggulan yang luar biasa
"Rentetan proses pemilu mesti dijadikan referensi bisa jadi presiden. Kalau diluar Jawa, tentu ada syaratnya," ujar Dr Iqbal Latief
"Kalau kita ingin terpilih, harus punya keunggulan individu luar biasa," lanjutnya.
Ia mencontohkan sosok BJ Habibie yang sempat memimpin Indonesia.
BJ Habibie merupakan putra kelahiran Pare-Pare, Sulsel.
Keunggulan individunya yang diakui dunia mengantar BJ Habibie layak menduduki kursi presiden.
Tak hanya itu, Jusuf Kalla pun dinilai menjadi role model yang pas dengan prestasi mentereng
"Pak Jusuf Kalla bertarung di 2009, tapi dengan potensi diri yang dimiliki bisa bertarung," kata Dr Iqbal Latief.
Ia pun mengingatkan kontestasi pemilu 2024 harus berjalan damai meski calon berasal dari entitas berbeda
Menurutnya, Istilah politik sumbu pendek seringkali menjangkiti masyarakat indonesia
"Kita kenal dengan istilah politik sumbu pendek. Begitu ada sesuatu langsung meledak, nanti baru dipikir ternyata salah," ujar Dr Iqbal Latif
"Yang paling penting, bagimana proses pemilu tidak bercerai-berai. Karena kita negara yang gampang konflik," tutupnya
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz.