Opini Tribun Timur
Show Force Nasdem, Mobilisasi versus Kampanye Digital ala Rusdi Masse Mappasessu
mengapa Nasdem masih senang mengumpulkan massa? Mengapa Nasdem harus rela mengeluarkan begitu banyak uang, demi pemilu yang masih 3 tahun lagi?
Karakter masyarakat Sulsel Bugis-Makassar yang guyub selama ini seakan tertekan dengan adanya pembatasan. Karenanya moment kumpul bersama di satu acara, bukan hanya kumpul partai namun juga menjadi ajang silaturahmi bersama keluarga atau masyarakat selama ini.
Nasdem dalam hal ini mampu menangkap semangat kerinduan kumpul bersama itu, sehingga mengemas acara jalan pagi di area lapangan besar terbukti, masyarakat dari berbagai golongan tumpah ruah, dari rakyat kecil hingga pejabat. Dari kawan lama hingga kolega. Semua kumpul.
Dalam perspektif budaya, kecenderungan masyarakat Bugis Makassar yang guyub sejatinya menjadi kesempatan bahwa model kampanye mobilisasi massa masih akan efektif di tahun politik mendatang. Era digitalisasi tdk lantas meminggirkan budaya masyarakat kita.
Bila ada yang bilang mendatang akan berganti dengan kampanye di ranah media sosial, untuk konteks masyarakat Sulsel, maka boleh jadi akan tidak berlaku. Kampanye partai dengan cara mengumpulkan massa masih akan menjadi model kampanye mendatang. Dan nasdem telah cukup cerdik menyiasatinya.
Genderang Kompetisi
Pesta Nasdem seharusnya tidak bisa dianggap angin lalu, dalam dinamika kompetisi politik di Sulsel.
Sebaliknya, aksinya harus ada kemauan dari partai lain untuk melakukan langkah tandingan bila ingin dapat point di masyarakat.
Terutama bagi partai-partai inkumben seperti Gerindra, PPP, PDIP dan Golkar Sulsel, partai yg selama ini disebut partai senior di Sulsel.
Selebihnya bagi partai lain, langkah Nasdem sudah seharusnya menjadi warning, untuk sama sama memanaskan mesin partainya. Karena Nasdem sdh mulai menabuh genderang kompetisinya. Itulah show force Nasdem Sulsel.
Di level nasional Nasdem dengan percaya diri penuh, Nasdem satu satunya partai yg punya suara nasional yang telah lebih dulu mendeklarasikan Capresnya. Dan yang diusung pun tidak main main, Anies Baswedan yg selama ini namanya selalu nomor satu dalam survey yang diam-diam dilakukan oleh hampir semua partai.
Bukan survei yang diumumkan oleh lembaga survei yang banyak tidak pernah mau mengumumkan sumber dananya secara transparan ke publik, setiap mereka mengumumkan hasil surveinya.
Apa lagi show force yg akan dilakukan Nasdem sulsel khususnya dan nasional umumnya, akan semakin menaikan popularitas partainya.
Publik akan semakin menunggu. Partai lain boleh jadi hanya terperangah, alih alih kalah start atau tdk mampu melakukan politik tandingannya.
Mengapa Nasdem Sulsel begitu sangat bersemangat menyongsong pemilu 2024. Target politik jawabannya. Nasdem menempatkan 212 kadernya di DPRD kabupaten kota hingga pusat, dan dapat mengusung kepala daerah sendiri.
Target yg tidak bisa dianggap main main. Rusdi Masse Mappasessu sadar, dan targetnya dilihat ketua umum Surya Paloh. Karena pun dia ingin membuktikannnya. Dan dia yakin penuh percaya diri mampu mencapainya.