Opini Saparuddin Santa
Opini Saparuddin Santa: Sepak Bola dan Insting Politik Golkar
Sudah menjadi cerita umum, bahwa di setiap kontestasi politik, para pendukung fanatik sepakbola, khususnya PSM, akan menjadi rebutan para politisi.
Fahsar adalah salah satu tokoh senior di Golkar Sulsel sekaligus Bupati dengan jumlah pemilih terbesar kedua di Sulawesi Selatan setelah Makassar.
Sedangkan Taufan Pawe adalah TokohGolkar yang namanya melejit ketika berhasil menjadi ketua DPD Golkar Sulsel.
Dan dengan naiknya kepercayaan publik (baca: supporter) terhadap Taufan Pawe adalah hal yang cukup membuat pesaingnya merasa bahwa Taufan Pawe akan menjadi “ancaman” menjelang 2024.
Tangan dingin Taufan Pawe ( bersama tokoh di balik kesuksesan PSM berkandang di Parepare) telah berhasil membuat para pendukung setia PSM menemukan kembali kebanggannya menjadi supporter.
Dua Musim tanpa Stadion, adalah musim yang berat bagi para pendukung Tim Juku Eja, dan Taufan Pawe berhasil menjawab itu.
Selain dua tokoh Golkar tersebut di atas, ada dua tokoh yang sangat sentral peranannya dalam membesarkan PSM dan memiliki peluang berkompetisi di 2024.
Adalah Munafri Arifuddin, tokoh muda Golkar yang baru bergabung dalam kepengurusan Golkar dan berhasil menjadi Ketua DPD Golkar Makassar melalui Musda Golkar Makassar 2021 lalu.
Tokoh muda yang sudah empat musim kompetisi menakhodai PSM ini memiliki potensi untuk masuk ke pertarungan politik daerah di level Gubernur atau Wakil Gubernur.
Dengan jaringan bisnis yang luas dan hubungan kekerabatan dengan tokoh nasional seperti Jusuf Kalla dan Aksa Mahmud, bukan tidak mungkin Pilkada 2024 akan menjadi ajang pembuktian buat CEO PSM ini, paling tidak sebagai calon wakil Gubernur.
Di tambah pengalaman menjadi calon walikota Makassar 2018, meskipun kalah, tapi itu adalah modal politik yang penting untuknya.
Apalagi jika dua musim sebelum Pilkada 2024, yaitu Kompetisi Liga I Indonesia, 2022-2023 dan kompetisi 2023-2024, PSM berhasil menjadi juara, pasti elektabilitasnya akan naik signifikan.
Tokoh berikutnya yang tidak bisa di nafikkan perannya di Golkar Sulsel dan punya keterikatan historis sekaligus punya jasa besar bagi PSM adalah Nurdin Halid.
Tokoh nasional yang juga Wakil Ketua Umum DPP Golkar yang sudah 2 kali bertarung di Pemilihan Gubernur Sulsel ini, adalah mantan ketua PSSI dan juga mantan manager PSM.
Nurdin Halid lah orang Sulsel pertama dan satu-satunya, yang pernah membawa gelar juara bagi PSM Makassar yaitu musim kompetisi Liga Indonesia 1999-2000.
Sebuah pencapaian besar yang belum pernah lagi di rasakan oleh pengurus PSM dan masyarakat Sulawesi Selatan sampai sekarang.