Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini M Ridwan Radief

Pemuda, Harapan di Tengah Kegelapan Integritas

Kompas negara yang sejatinya mengarah pada dermaga kebahagiaan rakyat seketika berbelok pada kepentingan orang perorang.

DOK PRIBADI
Penulis opini Pemuda, Harapan di Tengah Kegelapan Integritas, M Ridwan Radief 

Oleh : M Ridwan Radief
Aparatur Sipil Negara Kabupaten Gowa,
Pengajar ilmu administrasi publik

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ibarat kapal, negeri ini sedang limbung. Kompas negara yang sejatinya mengarah pada dermaga kebahagiaan rakyat seketika berbelok pada kepentingan orang perorang.

Aset-aset negara dipreteli, korupsi merajalela yang mengakibatkan pajak-pajak melambung tinggi, saling sikut berebut kursi kekuasaan dan lain sebagainya.

Pertanyaannya, mau sampai kapan kita menjadi penumpang kapal yang bisu? membiarkan diri mengikuti perjalanan yang gelap.

Terombang ambing di tengah samudra, dihempas gelombang.

Apakah akan kita biarkan bahtera republik ini menghantam gunung es atau tenggelam di tengah lautan yang mematikan? Tidak, anak-anak muda harus mengambil alih kemudi, berlayar mengikuti kompas menuju dermaga kesejahteraan rakyat.

Jalan terjal penuh duri dan keirikil tajam telah ditapaki para pendahulu kita untuk bangkit bebas dan merdeka dari ketertindasan.

Tidak terhitung berapa banyak jiwa yang terampas, berapa banyak darah yang harus ditumpahkan. Demi negeri ini tegak lurus memiliki harga diri, aral melintang pun diterabas.

Oleh karena perjuangan para pendahulu kita yang teramat pedih, tidak pantas rasanya jika anak-anak muda hari ini latah terhadap kebudayaan asing apalagi sampai mengeksploitasi kebodohan demi sebuah konten yang merusak karakter. Ini tidak bisa kita biarkan.

Ketimpangan realitas sosial hari ini dengan cita-cita bangsa harus segera diatasi agar tidak mencederai spirit para pendahulu kita untuk hidup bebas dan bermartabat.

Anak muda hari ini harus dipaksa sadar jika mereka adalah pewaris cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945 alinea kedua disebutkan “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”

Kehidupan yang adil dan makmur bukanlah cita-cita yang menggantung di angan-angan melainkan konsensus pemuda Indonesia yang terlembaga dalam konstitusi bangsa ini.

Meskipun keadilan dan kemakmuran hari ini masih dipertanyakan, tidak lantas kemudian menjadikan cita-cita bangsa ini serupa fiksi.

Visi bangsa ini selamanya menjadi haluan bernegara yang tetap harus diupayakan di tengah krisis integritas dan ancaman degradasi moral yang ditengarai oleh sifat-sifat rakus para koruptor, kita mengharapkan figur pemuda yang mampu melanjutkan tongkat estafet visi bangsa indonesia.

Apalagi, di tahun 2030-2040 indonesia mengalami bonus demografi. Jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved