Joe Biden
Joe Biden Terancam saat Kunjungan ke Asia, Intelejen AS Sebut Korea Utara Ingin Luncurkan Rudal
Pejabat AS mengatakan Korea Utara tampaknya sedang mempersiapkan kemungkinan uji coba rudal balistik antarbenua dalam 24 jam hingga 72 jam ke depan
TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden merencanakan kunjungan ke kawasan Asia.
Namun rencana tersebut mendapatkan ancaman.
Dilaporkan bagi Joe Biden lantaran Korea Utara disebut meluncurkan rudal.
Dilansir dari Tribunnews, Rabu (18/5/2022), seorang pejabat AS membeberkan penilaian intelijen terbaru tentang uji coba rudal Korut.
Pejabat itu mengatakan Korea Utara tampaknya sedang mempersiapkan kemungkinan uji coba rudal balistik antarbenua dalam 24 jam hingga 72 jam ke depan.
Baca juga: Kata-kata Kim Jong-un Bikin Putin Sakit Hati Saat Minta Bantuan ke Korut, Ukraina Minta Ini ke China
Baca juga: Dubes Korut Salahkan AS dan Barat: Akar Masalah Krisis Ukraina Tergantung Kebijakan Hegemonik
Waktu peluncuran rudal itu sama seperti jadwal Presiden AS Joe Biden yang akan melakukan perjalanan ke Asia.
Adapun penilaian tersebut berdasarkan kejadian di masa lalu, ketika Presiden Barack Obama pada 2014 melakukan perjalanan ke Korea Selatan dan negara itu.
Biden berangkat ke Korea Selatan pada hari Kamis dan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.
Kemudian Biden melakukan perjalanan ke Jepang pada hari Minggu, di mana dia akan bertemu dengan para pemimpin Jepang, Australia, dan India.
"Hal-hal yang kami perhatikan di masa lalu untuk peluncuran adalah hal-hal yang kami perhatikan sekarang," kata pejabat itu seperti dikutip CNN.
Situs peluncuran di bawah pengamatan satelit terletak di dekat Pyongyang.
Pejabat itu tidak merinci secara spesifik citra saat ini, tetapi biasanya, analis intelijen mencari tanda-tanda perancah atau peralatan peluncur lainnya, bahan bakar, kendaraan, dan personel.
Awal bulan ini militer AS dan badan-badan intelijen menilai bahwa Korea Utara dapat siap untuk melanjutkan uji coba nuklir bawah tanah.
Penilaian itu menyimpulkan bahwa pemerintah Kim Jong Un sedang melakukan persiapan di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri dan bisa siap untuk melakukan uji coba pada akhir bulan.
Tanda-tanda aktivitas personel dan kendaraan di lokasi telah terlihat melalui citra satelit.