Opini Tribun Timur
Konseptualisasi Fasilitasi UMKM
Ironinya, karena dari generalisasi tersebut, kemudian ingin dipikirkan bagaimana memberdayakan dan menginisiasi pengembangannya.
Oleh: AM Sallatu
Pendidik dan Peneliti
UMKM sejauh ini sudah diperangkap dan terperangkap di dalam seperangkat generalisasi.
Ironinya, karena dari generalisasi tersebut, kemudian ingin dipikirkan bagaimana memberdayakan dan menginisiasi pengembangannya.
Tentu saja akan menghasilkan kinerja pemberdayaan dan pengembangan yang tidak efektif mencapai sasaran dan tidak efisien memanfaatkan sumberdaya yang disediakan.
UMKM adalah tiga enititas kelembagaan usaha yang memiliki nature yang patut dibedakan antara satu dengan yang lainnya.
Yaitu, usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah.
Setiap entitas usaha ini, setidaknya memiliki di satu pihak ciri usaha yang berbeda, dan di lain pihak juga memiliki prospek usaha yang sejatinya tidak bisa disamakan.
Patut dipahami bahwa ketiga entitas ini, yang memiliki ruang geraknya masing-masing yang juga bersifat dinamis. Masing-masing bisa sangat tidak permanen.
Usaha mikro misalnya bisa saja kemudian beralih menjadi usaha kecil, ataupun sebaliknya.
Demikian pula halnya dengan usaha menengah, bisa berkembang skalanya, menjadi usaha berskala besar, tetapi tidak tertutup kemungkinan bisa juga mengecil.
Dalam kaitan inilah patut disadari baik sifat dasar maupun kompleksitas masing-masing dalam upaya untuk memberdayakan dan menginisisi pengembangannya.
Oleh karena itu, siapa pun yang ingin terlibat dalam pemberdayaan dan menginsiasi pengembangan UMKM, dituntut terlebih dahulu memiliki mapping program dan kegiatan yang akan dikembangkan yang sesuai dengan masing-masing ketiga entitas kelembagaan usaha ini, untuk suatu kurun waktu tertentu.
Sedangkan di sisi lain, setiap pemerintah daerah misalnya, perlu menetapkan lebih awal dan secara lebih mendasar kinerja apa yang diinginkan dari masing-masing entitas kelembagaan tersebut di daerah atau di wilayahnya.
Tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa idealnya, setiap usaha mikro diharapkan mampu bertransformasi dari kondisi awalnya.