Minyak Goreng
Harga Meroket, Ini 3 Konglomerat yang Kaya Raya dari Minyak Goreng, Harta Capai Ratusan Triliun
Di sejumlah daerah, masyarakat bahkan harus mengantre panjang hanya untuk mendapatkan 1 liter minyak goreng.
Kekayaan Sinar Mas hanya kalah oleh Keluarga Hartono pemilik BCA dan Djarum.
Kelompok bisnis ini didirikan oleh Eka Tjipta yang meninggal pada Januari 2019 di usia 98 tahun.
Empat putra tertua Widjaja mengawasi kerajaan bisnis yang dibangunnya, sementara yang lain membangun bisnis sendiri.
Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari.
Salah satu perusahaan penyumbang pendapatan terbesar berasal dari minyak goreng.
Produk minyak goreng terkenalnya adalah Filma.
Bersama dengan Sudono Salim, Eka Tjipta sebelumnya juga sukses membuat produk minyak goreng Bimoli, namun kemudian pecah kongsi dengan Grup Salim.
Baca juga: Partai Demokrat Salurkan 16 Ton Minyak Goreng, Denny Siregar: Sebenarnya yang Nimbun Itu Siapa ya?
Baca juga: Di Unhas, Airlangga Hartarto Ungkap Kelangkaan Minyak Goreng Dipicu karena Perang Rusia Vs Ukraina
Selain sawit dan minyak goreng, bisnis Sinar Mas yang bergerak di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, kesehatan, dan telekomunikasi.
2. Keluarga Salim
Grup Salim berada di urutan kedua keluarga terkaya di Indonesia yang memiliki bisnis sawit dan minyak goreng.
Pewaris Grup Salim yang juga putra Sudono Salim, Anthoni Salim memiliki total kekayaan sebesar 8,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 122,9 triliun yang sebagian besar berasal dari Indofood (5,8 miliar dollar AS).
Kelapa sawit dan minyak goreng juga jadi penyumbang pundi-pundi kekayaan Grup Salim.
Bisnis kelapa sawit Keluarga Salim dijalankan lewat perusahaannya Indofood Agri Resources Ltd.
Perusahaan sawit lain di bawah Grup Salim antara lain PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
Produk minyak goreng terkenal dari Grup Salim adalah Bimoli, Delima, dan Happy.