Tribun Bone
Kala Sawah Tak Bisa Ditanami, Warga Bone 'Sulap' Jadi Arena Pacuan Kuda di Cina dan Barebbo
sejumlah warga Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, berjejer di pinggir sawah saksikan pacuan kuda.
Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Muh Hasim Arfah
Sebab nanti kuda akan berlari dari garis start.
Tiga menit berjalan, tibalah sang joki serta pengendara kuda di titik start.
Kuda menggeliat, sang joki kemudian mencoba menenangkan kuda.
Siap-siap wasit memberi aba-aba, bendera ditangannya diangkat.
Haaa.....bendera turun lalu kuda mulai berlari kencang.
Pengendara kuda menghentak mengaduh kecepatan.
Dengan kilat, dua kuda berlomba tiba di garis pinis.
Tidak butuh waktu dua menit sampai ke ujung arena sekira 1 kilometer (Km).
Sontak penonton kegirangan, mulai anak muda hingga tua berteriak.
"Larikooooo La boloooong...!!!!" begitu suara beradu teriak dan tawa di pinggir arena.
La Bolong merupakan istilah yang disematkan kepada Kuda Hitam, dalam bahasa bugis Bone, Bolong artinya Hitam.
Ada banyak hadiah sederhana disediakan panitia mulai kompor gas hingga kipas angin.
Pelaksanaan lomba pacuan kuda di Wollangi berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu (29-30/1/2022) lalu.
Lomba kuda ini sangat diminati masyarakat Bone.
Meskipun demikian, belum ada arena khusus bagi pacuan kuda di Bone, sehingga lokasi lomba tidak menetap. (*)
*Laporan Kontributor TribunBone.com - Kasdar.