Tribun Bone
Kala Sawah Tak Bisa Ditanami, Warga Bone 'Sulap' Jadi Arena Pacuan Kuda di Cina dan Barebbo
sejumlah warga Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, berjejer di pinggir sawah saksikan pacuan kuda.
Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Muh Hasim Arfah
Dari kejauhan juga ada tenda biru terpasang di garis pinis.
Itu bukan acara hajatan, tapi tenda yang digunakan panitia serta juri duduk menilai peserta balap kuda.
Nampak bendera merah putih dikibarkan kedua sisi arena.
Itu sepertinya instrumen pembatas arena balap kuda.
Tanah terlihat kering gersang, sawah kosong itu warga menambatkan ternak sapi tak jauh dari arena.
Katanya sangat tanggung jika dipaksakan menanam padi di sawah.
"Karena idealnya bulan Desember 2021 itu musim hujan dan biasanya mulai menanam," kata Suparman warga setempat.
Namun cuaca kini di Bumi Arung Palakka tidak menentu.
Kadang hujan sehari kemarau tiga hari.
Memang ada mata air, tapi debitnya surut dan tentu tidak mampu menjangkau seluruh sawah.
Hanya sebagaian di dekat mata air Bubung (sumur) Mannagae.
Mata air Bubung Mannagae, itu julukan bagi warga Wollangi dan juga warga Bone pada umumnya.
Mentari kian bergeser ke Barat, panas mulai mereda.
Penonton semakin banyak berdatangan dari berbagai tempat.
Terlihat dari jauh dua kuda, hitam dan merah diiringi oleh joki berjalan santai mulai garis pinis.