Opini M Ridha Rasyid
Geliat Makassar (Menuju) Arah Baru, Hasil Perenungan Atas Tulisan Opini Sawedi Muhammad
Tidak pernah tercipta kesinambungan kepemimpinan yang bertumpu pada apa hal yang baik dari kepemimpinan sebelumnya dapat dilanjutkan periode berikut
Karena, baik buruknya pemimpin dinilai oleh rakyat dengan menggunakan kaca mata atau sudut pandang yang berbeda pula. Sehingga apapun itu ujungnya debatebel.
Pandemi Covid 19
Tidak ada satu orang pun yang pernah membayangkan akan terjadi wabah yang demikian luas dalam satu abad terakhir, bahkan tidak satu negara pun termasuk China (Wuhan) asal virus Sars-cov2 yang memperkirakan akan seluas ini dampaknya. Hingga Badan Kesehatan Dunia ( WHO) menetapkan sebagai pandemi dunia.
Dan, hingga sekarang tidak ada satupun negara, apalagi kota, yang mengklaim diri berhasil menangani.
Gelombang demi gelombang strain virus mengalami mutasi sehingga muncul varian baru yang menyerang manusia. Tidak pandang bulu. Semua bisa kena.
Dampaknya sangat luas. Oleh karena itu, perlu mencoba berbagai cara. Bahwa ada hal positif dari hasilnya adalah sesuatu yang menjadi harapan.
Apa yang dilakukan oleh pemerintah kota Makassar dengan Makassar Recover dengan tiga program prioritas, Imunitas kuat, adaptasi sosial dan Pemulihan ekonomi dengan sejumlah kegiatan yang melingkupinya dilakukan secara bersama sama.
Forkopimda hingga organisasi masyarakat, organisasi profesi dan perorangan bahu membahu bekerja sekuat kemampuan untuk mengendalikan, mengatasi dan menindaklanjuti agar tercapai suatu kondisi yang normal adalah hal yang seharusnya diapresiasi.
Bahwa ada hal yang kurang, belum sesuai prosedur dan sebagainya merupakan konsekuensi dari sesuatu yang harus kita tempuh.
Namun, paling tidak meminimalisir impact nya dan perlu perbaikan dimasa mendatang adalah keniscayaan untuk dibenahi.
Tata Ruang Semrawut
Keberadaan pembangunan kota Makassar diletakkan pertama kali oleh Walikota Makasssar Muhammad Daeng Patompo yang akrab disapa Daeng Patompo pada tahun 1971 membuat master plan lalu dikenal lah Tanggul Daeng Patompo, Ujung Pandang Plan.
Setelah berakhir masa jabatannya, tidak ada lagi Walikota yang melanjutkan dan secara konsisten menerapkan itu. Nanti, setelah periode kedua masa jabatan Ilham Arief Sirajuddin dibuat Rencana Detail Tata Ruang dengan membagi tiga belas zona dan salah satu peracangnya adalah Ramdhan Pomanto.
Dan di masa Ramdhan Pomanto jadi walikota baru dapat terealisasi menjadi peraturan daerah setelah cukup lama "diendapkan" pembahasannya. Periode 2014 - 2019 tidak ada pembangunan infrastruktur "fenomenal" yang dibangun.
Karena memang, konsentrasi tidak diarahkan ke sana. Setelah terpilih kembali, Ramdhan Pomanto akan membangun beberapa sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan dan itu telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.