Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Joki Vaksin Covid 19

Ingat Abdul Rahim? Nasib si Joki Vaksin Asal Pinrang Kini Usai Status Kasusnya Naik ke Penyidikan

Belasan saksi, termasuk vaksinator dan pelaku yang adalah penyedia jasa joki vaksin, telah diperiksa polisi

Editor: Ilham Arsyam
Tribun TimurNining Angreani
Abdul Rahim 

Dalam melancarkan aksinya itu, Rahim hanya membawa fotocopy KTP pelanggan ke lokasi vaksinasi.

"Bawa  fotocopy KTP orang yang mau divaksin. Kemudian tunggu petugas panggil nama," bebernya.

Ia mengaku, petugas tidak mengenalinya meski menggunakan identitas orang yang ia wakili untuk divaksin.

"Kadang pakai masker kadang juga tidak," ucapnya.

Dalam sehari, Rahim pernah mendapatkan vaksinasi sebanyak tiga kali.

"Biasa dua kali sehari. Tapi pernah tiga kali sehari saya disuntik vaksin," ucapnya.

Rahim mengaku tidak merasakan efek dari vaksinasi tersebut. 

"Tidak ada. Biasa saja," ucapnya. 

Menurutnya, efek vaksin tidak ia rasakan karena sebelum dan sesudah vaksin ia meminum air kelapa. 

"Saya minum air kelapa sebelum dan sesudah divaksin," tuturnya. 

Lebih lanjut, Rahim mengaku jika sudah 15 orang yang ia wakili untuk divaksin Covid-19 demi mendapatkan kartu vaksin.

Rata-rata ke 15 orang tersebut adalah kenalan Rahim yang berada di lingkungan rumahnya.

"Rata-rata orang dikenal dan dekat rumah," imbuhnya.

Rahim mendapat upah Rp 100 ribu sampai Rp 800 ribu setiap kali mewakili orang untuk divaksin.

Alasan Rahim ingin divaksin untuk memenuhi biaya kebutuhan sehari-hari.

"Untuk kebutuhan sehari-hari karena saya buruh bangunan ji. Kalau ada yang panggil saya pergi," imbuhnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved