TNI
Jejak Rekam Kolonel Priyanto Diduga Terlibat Dalam Pembuangan Mayat Dua Sejoli di Jawa Tengah
Kasi Intel Korem 133 / Nani Wartabone ikut diperiksa setelah dua sejoli bernama Handi Saputra (16) dan Salsabila tewas di Jawa Tengah.
TRIBUN-TIMUR.COM- Kolonel Priyanto kini ramai dibicarakan di media sosial pada Sabtu pagi (25/12/2021).
Sebab, dia diduga terlibat dalam pembuangan mayat dua sejoli bernama Handi Saputra (16) dan Salsabila (14).
Mereka menjadi korban kecelakaan lalu lintas pada Rabu 8 Desember 2021 sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Raya Nagreg, Bandung, Jawa Barat.
Diketahui, Kolonel Priyanto dan dua oknum anggota TNI mengangkat ke mobil.
Namun, keduanya justru ditemukan tewas di Jawa Tengah.
Korban yang sudah tak berdaya itu dibawa kabur dan dibuang ke Sungai Serayu di Jawa Tengah di dua tempat terpisah.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Murka Panglima TNI Pecat Prajurit Tabrak Lari Pemotor di Nagreg
Handi ditemukan di Kecamawan Rawolo, Kabupaten Banyumas dan Salsabila ditemukan di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap.
Perwira Intel
Kolonel Priyanto adalah lulusan Akademi Militer pada 1994.
Saat ini bertugas di Korem Gorontalo atau Korem 133 Nani Wartabone.
Mako Korem 133/NWB berkedudukan di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Korem 133 NWB merupakan satuan Teritorial yang berada di bawah kendali Kodam XIII Merdeka di Manado.
Jabatannya Kasi Intel Korem 133 / Nani Wartabone sejak Juni 2020.
Baca juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Murka! Beri Hukuman Tambahan buat Penabrak Handi dan Salsabila
Sebelumnya ia pernah menjabat Dandim 0730 Gunungkidul pada 2015 silam.
Lalu dipromosi menjadi Irutum Inspektorat Kodam IV Diponegoro sejak April 2019 dan mendapat kenaikan pangkat dari Letkol ke Kolonel.
Saat kejadian, Kolonel Priyanto baru saja membeli mobil Isuzu Panther warna hitam.
Mobil inilah yang tabrak pasangan sejoli yang saat itu berboncengan naik sepeda motor menuju jalan nasional Bandung Garut.
Saat kejadian, Kolonel Priyanto bersama dua oknum TNI AD lainnya yakni Kopral Dua DA dan Kopral Dua Ahmad.
Keduanya adalah mantan anak buah Priyanto saat masih bertugas di Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: Ada Apa? Malam-malam Panglima TNI Andika Perkasa kembali ke Papua, Ada Kaitannya dengan PT Freeport
Kopral Dua DA bertugas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro.
Kini ia tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro Semarang.
Sedangkan Kopral Dua Ahmad bertugas di Kodim Demak, Kodam Diponegoro.
Saat ini ia tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro Semarang
Keterlibatan Kolonel Priyanto, Kopral Dua DA dan Kopral Dua Ahmad dalam kasus penabrakan dan pembuangan jenazah Handi Saputra dan Salsabila berkat foto warga.
Saat kejadian, seorang sempat memotret pelaku mengangkat korban ke dalam mobil Isuzu Panther hitam
Warga di lokasi dilarang ikut membantu menangani insiden kecelakaan itu.
Baca juga: Terkuak Kolonel Inf Priyanto Terduga Penabrak Handi dan Salsabila Calon Jenderal, Foto Wajahnya
Foto mereka kemudian viral di media sosial. Dari penelusuran foto inilah, polisi berhasil mengungkap pelaku.
Motif 3 Oknum TNI Buang Jasad Sejoli Masih Misteri
Pomdam III Siliwangi masih mengumpulkan bukti dan keterangan terkait keterlibatan 3 oknum anggota TNI dalam kasus tabrak lari sejoli di Nagreg, Bandung, Jawa Barat.
Saat ini tiga oknum TNI AD yang terlibat kasus tabrakan dan pembuangan jenazah tersebut masih menjalani pemeriksaan di kodam masing masing-masing.
Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf Arie Trie Hedhianto mengatakan motif ketiga oknum TNI AD tersebut membuang jasad korban masih belum diketahui lantaran baru pemeriksaan awal.
"Sementara belum ada, karena masih pemeriksaan awal, kan banyak," ujar Arie, saat dihuhungi, Sabtu (25/12/2021).
Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti lain dalam kasus ini.
Baca juga: Jabatan Kolonel Infanteri P Penabrak Handi & Salsabila Jadi Sorotan, Disebut-sebut Komandan Intel
"Tetap kita harus cari bukti lain yang mendukung untuk dikonfirmasikan sama dia (pelaku)," katanya.
Sesuai dengan arahan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa, ketiga pelaku bakal ditindak sesuai pelanggaran pidananya.
"Seperti yang beliau sampaikan, proses hukum sesuai yang berlaku dengan pasal-pasal yang disampaikan Puspen," ucapnya.
Kronologi
Sejoli Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) menjadi korban kecelakaan lalu lintas pada Rabu 8 Desember 2021 sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Raya Nagreg.
Seusai keduanya jadi korban kecelakaan tabrakan, pelaku membawa Handi dan Salsabila.
Warga mengira sejoli itu dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Siapa Kolonel Jajang Setiawan? Bikin Anggota TNI AU Koptu Mesman Nangis dan Sujud usai Usir Mertua
Ternyata belakangan diketahui, korban yang sudah tak berdaya itu dibawa kabur dan dibuang ke Sungai Serayu di Jawa Tengah di dua tempat terpisah.
Handi ditemukan di Kecamawan Rawolo, Kabupaten Banyumas dan Salsabila ditemukan di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap.
Warga yang menemukan sejoli korban kecelakaan lalu lintas itu tidak menemukan satupun identitas.
Warga kemudian menguburkannya.
Belakangan diketahui, keduanya ternyata Handi dan Salsabila setelah polisi mencocokan data temuan keduanya dengan keterangan keluarga.
Deden Sutisna (41), paman Salsabila bercerita di hari kejadian, keponakannya dijemput teman prianya bernama Handi.
Tak berapa lama setelah dua remaja itu pergi, dia mendapatkan kabar dari warga bahwa Salsabila terlibat kecelakaan.
Ia dan warga yang dekat rumah korban langsung berlari ke jalan raya.
"Saya langsung lari ke depan, jarak dari sini ke depan Jalan Raya tak akan 10 menit atuh," kata Deden.
Namun, kata Deden, korban sudah dibawa oleh pengendara mobil yang menabraknya itu dan katanya akan dibawa ke rumah sakit.
"Maka saya langsung balik lagi ke rumah, membawa sepeda motor," ucap dia.
Deden mengaku, ia menggunakan motor langsung menuju puskesmas, yang merupakan pelayanan kesehatan terdekat di daerah tersebut.
"Pikiran saya langsung ke puskesmas, pas dicari korban tak ada, mungkin di RS lain yang dekat, langsung ke sana ternyata tak ada juga," kata Deden.
Ia mengaku balik lagi ke lokasi kejadian untuk mencari informasi dari warga yang membantu keponakannya saat terjadi kecelakaan.
"Tapi setelah beberapa rumah sakit didatangi, masih juga korban tak ditemukan," tuturnya.
Padahal, kata Deden, saat dia tiba di jalan raya, mungkin mobil yang membawa korban baru berjalan sekitar 500 meter.
"Saya pakai motor, tapi tak terkejar karena saya fokus langsung ke puskesmas dan rumah sakit," kata Deden.
Entes Hidayatulah, ayah korban bernama Handi, sejak hari kejadian, terus mencari keberadaan anaknya yang tertabrak itu namun tidak kunjung ditemukan.
"Saya sudah mencari ke setiap rumah sakit yang ada di Jawa Barat, ke Ciamis, Tasik, Garut, Cicalengka semua sudah dicari tapi tidak ada, enam hari pencarian tidak ada," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Senin (13/12/2021).
Entes mengatakan dari keterangan warga di lokasi kejadian, anaknya itu dibawa langsung pengemudi yang diduga menabrak kedua korban. Hingga saat ini tidak diketahui anaknya tersebut dilarikan kemana.
Video terkaparnya dua anak tersebut beredari di media sosial, terlihat kedua korban tengah terkapar tidak bergerak di depan mobil yang diduga menabrak keduanya.
"Ada saksi di lokasi yang bilang ke saya bahwa anak saya dimasukan ke dalam mobil tersebut, katanya mau dibawa ke rumah sakit, ke arah Limbangan," ujarnya.(TribunManado/Tribunnews.com)