Tribun Makassar
Siapa Bastian Lubis? Berani Soroti Program 'Laskar Pelangi' Wali Kota Makassar Danny Pomanto
Pemkot Makassar membuka lowongan kerja kepada tiga ribu warga Makassar yang ingin menjadi bagian Laskar Pelangi
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Para tenaga kontrak lingkup Pemerintah Kota Makassar mulai was-was.
Nasib mereka akan ditentukan lewat seleksi Laskar Pelangi.
Lewat seleksi ini, hanya ada 10 ribu tenaga kontrak yang akan selamat.
Sementara jumlah honorer Pemkot Makassar sebanyak 12 ribu.
Artinya dua ribu tenaga kontrak akan tersisihkan.
Belum lagi, mereka juga akan bersaing dengan pendatang baru.
Pasalnya, Pemkot Makassar membuka lowongan kerja kepada tiga ribu warga Makassar yang ingin menjadi bagian Laskar Pelangi.
Baca juga: Bastian Lubis: Penyelewengan Anggaran IPA 4 dan 5 PDAM Makassar Juga Perlu Diusut
Baca juga: Putra Asal Bone Jadi Dirut Perseroda, Bastian Lubis Ingatkan Andi Sudirman Sulaiman Hindari KKN
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Makassar, Andi Siswanta Attas mengatakan, seleksi Laskar Pelangi ini dilakukan di 51 SKPD.
Seleksi berjalan selama tiga hari mulai Senin-Jumat (20-24/12/2021).
OPD yang memiliki honorer terbanyak dibagi dalam tiga sesi dalam sehari.
Sementara honorer yang jumlahnya dibawah 100 cukup berjalan selama satu hari dengan satu sesi.
"Total keseluruhan belum kita tahu karena belum selesai ini kan masih sementara berlangsung," ucap Andi Siswanta Attas, Senin (20/12/2021).
Seleksi Laskar Pelangi dilakukan melalui handphone masing-masing peserta dengan menginstal aplikasi Sistem Seleksi Berbasis Komputer BKPSDM Pemkot Makassar.
Dalam aplikasi tersebut sudah ada 40 soal yang tersedia dengan durasi hanya 50 menit.
Jenis tesnya bervarian, mulai dari tes kepribadian, wawasan kebangsaan, hingga program-program Pemkot Makassar, termasuk Makassar Recover.
Tes CAT tersebut berlaku di luar tenaga kontrak kebersihan, mereka hanya mengikuti seleksi
Baca juga: Soal Stadion Mattoanging, Bastian Lubis Nilai DPRD Sulsel Tak Jalankan Pengawasan, Minta KPK Usut
Baca juga: Terkenal Kejam, Ini Daftar 10 Gangster Terkenal Dunia, Syarat Jadi Anggota, Berani Lupakan Keluarga
Kata Siswanta, tujuan Laskar Pelangi inti untuk mengidentifikasi adanya honorer fiktif di Pemkot Makassar.
Hanya saja, sejauh ini pada hari pertama seleksi belum ada honorer yang ditemukan fiktif.
"Sampai sekarang belum ada. Karena belum kita tau jumlah persis yang mengikuti. Nanti kita lihat di hari ketiga," tuturnya.
Empat Honorer di Kecamatan Rappocini Tak Memenuhi Syarat
Camat Rappocini, Syahruddin mengungkap sebanyak 4 honorer yang gagal mengikuti seleksi laskar pelangi.
Mereka tertolak saat menginput data diri di aplikasi CAT yang telah dibuat oleh BKPSDMD Makassar.
Umurnya sudah melampaui batas, yakni di atas 58 tahun.
"Susuai dengan Perwali Laskar Pelangi, usia minimal 15 tahun dan maksimal 58 tahun," ucapnya.
Keempat honorer tersebut bertugas di kelurahan Tidung, Buatkan, dan Banta-bantang.
"Batal mereka ikut karena di aplikasi mereka tertolak, yang ikut tes hari ini hanya 79," bebernya.
Sementara itu, Pakar Pemerintahan dan Tata Kelola Keuangan Negara, Bastian Lubis mengemukakan, seleksi ini hanya formalitas.
Ia mengatakan, seleksi Laskar Pelangi hanya akal-akalan Pemkot Makassar untuk memasukkan tim sukses Danny Pomanto dan pasangannya sebagai bentuk balas budi.
"Kalau seleksi itu arahnya cuman menjastifikasi, seakan-akan ada subyektivitas secara formal, arah utamanya itu mengakomodir tim sukses," ujar Bastian Lubis.
Menurut amatnya, Pemkot Makassar tidak perlu mengadakan seleksi ulang, cukup melihat siapa yang berkinerja bagus dan tidak.
"Kalau bagus diteruskan, kalau tidak dicoret saja. Jangan malah dikurangi terus menambah orang baru masuk lagi," jelasnya.
Adanya honorer fiktif kata Bastian sudah lama terdengar, hanya saja sejauh ini Pemkot Makassar tidak pernah mengungkap dan memproses dalang dibaliknya.
"Kadang-kadang (Danny Pomanto) suka membuat bombastis, maunya penyegaran padahal ujung-ujungnya mengakomodir tim sukses," pungkasnya. (*)