Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TNI

Gaya Jenderal Andika Perkasa Sering Bawa Walkie Talkie Ketimbang Tongkat Komando

Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Andika Perkasa melakukan kunjungan pertama ke Papua.

Editor: Muh Hasim Arfah
kompas.com
Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Andika Perkasa bertemu dengan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo tanpa membawa tongkat komando. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Andika Perkasa melakukan kunjungan pertama ke Papua.

Dikutip Tribun Timur, Selasa (30/11/2021), Jenderal Andika Perkasa turun untuk melihat langsung bentrok korpsnya dengan Polri, Rabu (1/12/2021)

Kedatangan Jenderal Andika tersebut guna melakukan serangkaian kegiatan dengan di Lantamal X Jayapura, Kesdam XVII/Cenderawasih, dan Lanud Jayapura.

Setelah menjadi panglima TNI, gaya Jenderal Andika Perkasa tak banyak berubah.

Dia juga lebih banyak memilih untuk turun memakai Walkie Talkie.

Alat komunikasi ini banyak dia selipkan di kantong celana sampingnya.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan, Ganjaran Diterima Prajurit Kopassus Gegara Bentrok Vs Brimob

Andika Nampak jarang terlihat menenteng tongkat komando.

Tegas ke Korps

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa merespons terkait bentrok antara oknum anggota Kopassus TNI dan Brimob Polri di Papua beberapa waktu lalu.

Andika adalah prajurit Kopassus.

Ia berada di pasukan elite TNI Angkatan Darat ini selama 12 tahun.

Andika mengatakan semua oknum anggota TNI yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika sedang diproses hukum oleh Puspom TNI bekerja sama dengan Puspom TNI AD.

"Pusat Polisi Militer TNI bersama sama dengan Pusat Militer TNI AD sedang lakukan proses hukum terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," kata Andika kepada wartawan padà Senin (29/11/2021).

Baca juga: Jejak Rekam Junior Jenderal Andika Perkasa di Kopassus Mayjen Teguh Promosi Komandan Baret Merah

Selain itu, kata Andika, TNI juga sudah berkoordinasi dengan Polri untuk melakukan proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang terlibat.

"TNI juga sudah lakukan koordinasi dengan Polri untuk lakukan proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," kata Andika.

Diberitakan sebelumnya Anggota Kopassus yang tergabung dalam Satgas Nanggala terlibat bentrokan dengan personel Polri yang tergabung dalam Satgas Amole (Brimob) di Kabupaten Mimika, Papua.

Bentrokan yang terjadi Sabtu, tanggal 27 November 2021, bertempat di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika itu dipicu karena kesalahpahaman mengenai urusan rokok.

Rekaman video yang memperlihatkan sejumlah anggota Satgas Nanggala Kopassus dan anggota polisi Satgas Amole terlibat bentrok di Papua, viral di media sosial.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kejadian tersebut berlangsung di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika, Papua pada Sabtu (27/11/2021).

Baca juga: Benarkah Mayjen Maruli Simanjutak Bakal Jadi Pangkostrad? Jenderal Andika Perkasa Temui Presiden

Menurutnya, bentrokan itu disebabkan adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak yang berujung adanya cekcok.

Masalahnya berkaitan dengan transaksi jual-beli rokok.

"Kesalahpahaman tersebut berawal dari enam personel Satgas Amole Kompi 3 yang berada di Pos RCTU Ridge Camp Mile 72 yang sedang berjualan rokok," kata Kamal saat dikonfirmasi, Senin (29/11/2021).

Saat berjualan, kata Kamal, datanglah 20 orang pembeli yang ternyata merupakan personel dari Nanggala Kopassus.

Mereka protes dengan harga rokok yang dijual oleh personel Satgas Amole.

Hal inilah yang mendasari personel Nanggala Kopassus melakukan pengeroyokan dengan menggunakan benda tumpul dan tajam terhadap enam personel Satgas Amole.

"Selanjutnya tiba Personel Nanggala Kopassus sebanyak 20 orang membeli rokok dan komplain mengenai harga rokok yang dijual personel Amole Kompi 3 penugasan. Selanjutnya dan pengeroyokan dengan menggunakan benda tumpul dan tajam terhadap enam Personel Amole Kompi 3 Penugasan," jelasnya.

Baca juga: Benarkah Mayjen Maruli Simanjutak Bakal Jadi Pangkostrad? Jenderal Andika Perkasa Temui Presiden

Namun demikian, Kamal mengatakan kasus tersebut merupakan kesalahpahaman antara personil Satgas Nanggala Kopassus dengan Satgas Amole.

"Pimpinan masing-masing setelah menerima laporan, langsung berkoordinasi untuk menyelesaikan kesalahpahaman tersebut. Saat ini permasalahan tersebut telah diselesaikan secara damai. Selanjutnya, tindakan disiplin terhadap mereka yang terlibat perkelahian akan tetap dilakukan," tukasnya.

Pasca kejadian tersebut, situasi di Kabupaten Mimika khususnya di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 di depan Mess Hall, Timika, Papua, kini telah aman dan kondusif.(*)

Baca juga: 12 Tahun Jadi Prajurit Kopassus, Jenderal Andika Perkasa Tunjuk Junior Jadi Pangdam Iskandar Muda

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved