Tribun Makassar
GeNose Kembali Dipakai untuk Evaluasi Siswa Makassar yang Ikut Pembelajaran Tatap Muka
Untuk memastikan siswa steril dari virus Corona, mereka diikutkan swab antigen sebelum masuk kelas.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
Sebelumnya, Pakar Kesehatan Universitas Hasanuddin, Idrus Paturusi mengatakan sangat tidak setuju jika Makassar menggunakan GeNose untuk deteksi Covid-19.
"Saya terang-terangan tidak setuju dengan GeNose, kalau antigen lumayan lah," ucap Idrus Paturusi.
Menurutnya, penggunaan GeNose akan buang-buang anggaran.
Apalagi, pemerintah tidak lagi merekomendasikan alat tersebut untuk melakukan tracing atau deteksi covid-19.
"Kalau GeNose dari dulu saya tidak setuju, buang-buang itu. Dari awal sudah bilang, ternyata kan sekarang pemerintah tidak pakai lagi," ujarnya.
Kelemahan dari GeNose karena tidak akurat.
Berpotensi menghasilkan hasil positif atau negatif palsu.
Ini berbahaya jika diterapkan di masyarakat.
Karena orang positif bisa saja dinyatakan negatif dari hasil tersebut.
Sehingga yang bersangkutan tanpa sadar menyebar virus di lingkungannya.
"Ini bisa celaka karena hasilnya diragukan. Dulu kan memang kalau naik pesawat atau kereta ini dipakai, tapi sekarang tidak lagi," tegasnya.
GeNose adalah salah satu alat pendeteksi virus corona.
Bekerja melalui embusan napas, dibuat oleh sivitas Univeristas Gajah Mada.(*)