Tribun Makassar
GeNose Kembali Dipakai untuk Evaluasi Siswa Makassar yang Ikut Pembelajaran Tatap Muka
Untuk memastikan siswa steril dari virus Corona, mereka diikutkan swab antigen sebelum masuk kelas.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar kembali menggunakan alat tes covid-19 GeNose produksi Universitas Gajah Mada (UGM).
Padahal, pemerintah pusat tidak lagi merekomendasikan alat tersebut untuk melakukan tracing atau deteksi covid-19.
Diketahui, Pemkot Makassar masih punya stok 400 ribu picis yang didatangkan sejak Juni 2021.
Penggunaan GeNose ditunjang dengan alat khusus, pengadaan alatnya seharga Rp 62 juta per unit.
Sebanyak 163 alat yang dibeli, total anggaran yang dikeluarkan senilai Rp 9,4 milliar.
Hanya saja, penggunaan alat ini tak sesuai ekspektasi wali Kota Makassar.
GeNose dicabut izinnya usai Pemkot Makassar memborong alat tersebut.
Tak ingin mubassir, GeNose tersebut akan digunakan untuk mengecek kesehatan paru-paru peserta didik yang telah menjalani pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal itu untuk memastikan kondisi kesehatan siswa yang ikut pembelajaran tatap muka.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan kesehatan siswa dilakukan secara berkala.
"Dua Minggu kita akan tes paru-parunya lewat GeNose. Apakah paru-parunya sehat atau tidak," ucap Danny Pomanto usai meninjau PTM di SMPN 6 Makassar.
Selanjutnya, pemeriksaan kesehatan siswa akan dilakukan secara berkala.
"Apakah nanti kita lihat sistem kesehatan per bulan kah, apakah random atau total lagi," tuturnya.
Namun untuk memastikan siswa steril dari virus Corona, mereka diikutkan swab antigen sebelum masuk kelas.
"Kami tidak mau seperti beberapa daerah nanti masuk baru dirandom ternyata ada yang positif. jadinya klaster. Kalau disini ada yang positif langsung tidak dikasi masuk. Artinya tidak boleh dikatakan klaster karena itu dari luar," sebutnya.