Tribun Makassar
Berkah Jualan Es Teler, Syafruddin Bisa Sarjanakan Dua Anaknya
Disaat usianya 63 tahun, Syafruddin masih tetap berjualan es teler. Sayangnya selama masa pandemi, pembeli tak seramai dulu.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Pria paruh baya itu nampak setengah lelah meracik es teler untuk pembelinya.
Secara perlahan disendoknya sagu mutiara, buah pepaya, dan sedikit gula merah cair ditutup dengan kacang goreng.
Itu, sebagian bahan-bahan es teler yang selalu dijajakannya setiap hari untuk menyambung hidup.
Namanya, Syafruddin. Disaat usianya 63 tahun, dia masih tetap berjualan es teler.
Dengan mobil Daihatsu Zebra keluaran tahun 1990an, Syafruddin berjualan.
Deretan toples berisikan bahan-bahan es teler di simpannya pada bagian belakang mobil.
Terlihat pula termos es yang tinggi, hingga gelas plastik.
Sedangkan pada bagian tengah mobil, ia menyimpan beberapa meja dan kursi yang tak dikeluarkannya.
Hanya beberapa saja yang digunakan untuk tempat duduk pembeli.
Pasalnya, selama masa pandemi virus corona, pembeli tak seramai dulu.
Sejak tahun 2012, ia membantu istrinya Rustini untuk menyambung hidup.
Bahkan resep es teler yang menjadi racikannya setiap hari itu adalah milik istrinya.
Ia diajari oleh sang istri untuk membuat es teler agar dijadikan ladang hidup.
"Ini resepnya istri, saya hanya menjual saja," tuturnya kepada Tribun Timur, Senin (27/9/2021).
Diakuinya, resep es teler tersebut mendatangkan pundi-pundi rezeki untuknya dan keluarga.