Sidang Nurdin Abdullah
Sidang Nurdin Abdullah - Edy Rahmat, Pengakuan Agung Sucipto Soal Uang Rp 2,5 Miliar
Pada Sidang kasus suap dan gratifikasi perizinan dan infrastruktur Sulsel untuk terdakwa Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) dan Edy Rahmat
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
ER ada dimana? "RM Nelayan," ujar AS.
"Pada saat itu, saya merapat ke sana. Setelah tiba, saya suruh sopir saya untuk hubungi Pak Edy, bahwa saya ada di depan. Dan saya diarahkan 8 menit dari situ perjalanan," katanya.
Anda menggunakan mobil apa? "BMW hitam, bersama sopir," ujarnya.
"Jadi, setelah tiba di RM Nelayan, saya hubungi ER, ER memberitahu sopir saya mengarahkan jangan di sini (RM Nelayan), kita ke tempat lain sambil jalan," jelasnya.
Nah, tiba satu tempat.
"Kami saling nelpon, di sini saja (Jl Rajawali) tempat yang sepi. Saat itu gelap, saya tidak tahu Pak ER naik mobil apa. Mobilnya di belakang saya," ujar AS.
"Total yang diberikan Rp2,5 miliar. Dikemas dalam satu koper dan satu ransel. yah dipindahkan ke mobil ER," tambahnya.
Setelah memberikan uang itu, AS berterima kasih.
"Saya ucapkan terima kasih Rp1,450 miliar kepada Pak Gubernur, karena pekerjaan saya sudah selesai," ujar AS.
Lalu Rp1,050 miliar?
"Titipan dari Pak Harry Syasuddin ini ada proposalnya. Jadi saya bilang tolong dibantu. Jadi saya minta dari Pak Edy hubungi Gubernur, kalau saya langsung tidak pernah janjian, tidak pernah saya beri tahu pak gubernur bahwa ada proposal," katanya.
"Saya hanya dapat berita, saya hubungi Pak ER, Pak ER sanggup membantu, jadi saya kembalikan ke Pak Harry Syamsuddin, bisa kita dibantu melalui pak ER," jelasnya.
Proposal apa yang diberikan ke Pak ER?
"Saya hanya baca depannya, Irigasi Kabupaten Sinjai," jelasnya. (*)