Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unismuh

Menko PMK Muhadjir Effendy Bahas Covid-19 dan Dana Haji di Unismuh Makassar

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhadjir Effendy bersilaturahmi dengan sivitas akademika Unismuh Makassar. 

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
Unismuh
Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhadjir Effendy bersilaturahmi dengan Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. 

“Pemulihan COVID butuh waktu panjang. Tapi pemulihan ekonomi sebagai dampak dari pandemi, pasti butuh waktu yang lebih lama,” tandas Muhadjir.

Kesadaran dampak ekonomi bagi masyarakat kecil itulah yang membuat Pemerintah memilih kebijakan penyaluran bansos. 

“Betul data kita masih banyak kekurangan. Tapi kalau menunggu data bagus, baru salurkan bantuan, nanti rakyat kita mati kelaparan duluan. Kita beruntung, belum pernah ada kerusuhan akibat kelaparan di masa pandemi. Di beberapa negara lain sudah terjadi,” tambahnya.

Dana Haji

Selain membahas COVID-19, Muhadjir juga menyinggung soal penggunaan dana haji yang kerap disorot karena pembatalan pemberangkatan haji dalam dua tahun terakhir. Ia menegaskan bahwa dana haji tidak dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur.

Ia melanjutkan, alokasi investasi ditujukan kepada investasi dengan profil risiko low-moderate. Adapun investasi yang dilakukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berbentuk surat berharga syariah negara dan sukuk korporasi. 

“Saya sudah cek langsung ke BPKH. Setiap calon jamaah haji memiliki virtual account. Mereka bisa mengecek posisi dana mereka secara real time. Malah tiga orang Dewan Pengawas BPKH berlatar belakang Muhammadiyah. Jadi insyaallah dana ini akan diawasi dengan baik. Apakah masih menyangsikan orang Muhammadiyah?” tanya Muhadjir disambut tepuk tangan peserta.

Ia juga mengklarifikasi soal penarikan dana haji bagi calon jamaah haji yang belum berangkat tahun 2020 dan 2021. “Kalau yang ditarik hanya dana pelunasan haji, masih punya hak antri. Antrian tidak berubah. Kecuali diambil semua, berarti dianggap mundur. Kalau nanti daftar lagi, harus mengulang antrinya,” jelasnya.

Silaturahmi ini berakhir sekitar pukul 22.00 Wita, dilanjutkan dengan bercengkrama di Puncak Menara Iqra, Lantai 18. Di sana, Muhadjir dan rombongan menikmati Sarabba, dan pemandangan Kota Makassar. 

Acara ini dihadiri Pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Organisasi Otonom Muhammadiyah, Para Wakil Rektor dan Pimpinan Badan/Lembaga Unismuh Makassar. (CR4)
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved