Banjir di Sibulue Bone
Banjir Rendam 3 Desa di Sibulue Bone, Warga Pikul Motor Hingga Santap Kue Lebaran di Tengah Banjir
Tiga desa di Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) terendam banjir pada Jumat (14/5/2021).
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUNBONE.COM, SIBULUE - Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilanda banjir pada Jumat (14/5/2021).
Ada tiga desa teredam yaitu, Desa Pattiro Sompe, Mallusetasi dan Polewali.
Dampaknya, ratusan rumah, lahan persawahan dan tambak ikan serta tambak udang warga terendam.
Bahkan, jalan penghubung ke dari Desa Pattiro Sompe ke Kota Watampone juga terendam setinggi betis. Arusnya cukup deras.
Terpaksa, pengendara memikul kendaraan untuk melintasi banjir. Sebab, jalan tersebut satu-satunya menuju pusat Kota Watampone.
Aksi nyeleneh pun dilakukan pemuda Desa Mallusetasi di tengah banjir.
Mereka duduk bersantai menikmati kue dan teh di tengah banjir.
Seorang pemuda dalam foto yang beredar, Suryadi mengungkapkan foto tersebut diambil usai gotong royong membantu tantenya memindahkan barang yang berada di bagian bawah rumah.
Sebab, bagian bawah rumah tersebut dijadikan gardu dan terdapat sejumlah barang. Barang dipindahkan agar tidak rusak terendam banjir.
"Awalnya sudah gotong royong angkat barang yang berada di bagian bawah rumah," ungkapnya.
Setelah itu, sebagai bentuk ucapan terima kasih ia bersama temannya disajikan kue dan minuman.
Ia mengaku, aksi bersama temannya berfoto dan menikmati kue dan minuman di tengah banjir tersebut hanya iseng saja. Tidak ada maksud menyinggung siapa pun.
"Tidak direncanakan sama sekali. Foto itu diambil di tengah jalan. Hanya iseng saja, pas momennya dengan waktu massiarah (silaturahmi) usai lebaran. Tidak ada niat menyinggung," jelasnya.
Sementara Camat Sibuk, Andi Zainal Wahyudi menuturkan tiga desa tersebut terendam banjir karena curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir. Ditambah dengan air laut yang pasang.
Ketinggian air dari mata kaki hingga betis orang dewasa. Meski demikian, belum ada warga yang mengungsi.
