Debt Collector Adang TNI
Keluarga Debt Collector yang Adang Anggota TNI Menangis Histeris Saat Tersangka Digiring ke Penjara
Berikut Update debt collector adang TNI Serda Nurhadi, nasib debt collector adang TNI sangat memilukan meski debt collector minta maaf
Sementara itu, dalam pernyataannya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan konstruksi perkara yang sebenarnya terjadi terkait penangkapan 11 debt collector tersebut.
Yusri menyebut, 11 debt collector tersebut berkoordinasi dengan PT Anugrah Cipta Kurnia (ACK) yang bekerja sama dengan perusahaan keuangan Clipan Finance.
Pada hari pengadangan anggota TNI Serda Nurhadi, para debt collector tersebut menggunakan aplikasi online untuk memantau kendaraan yang menunggak cicilan di jalanan Jakarta Utara.
Dua dari 11 tersangka, yakni AM dan YAK mengidentifikasi Honda Mobilio B 2638 BZK yang pada Kamis (6/5/2021) dikemudikan Serda Nurhadi menunggak cicilan 5 bulan.
Mobil berwarna putih itu merupakan milik warga bernama Nara, yang meminta bantuan kepada Serda Nurhadi untuk mengantarkan keluarganya ke rumah sakit menggunakan kendaraan itu.
Data terkait tunggakan tersebut kemudian disebar AM ke grup debt collector yang berisi para tersangka lain termasuk HEL.
Berbekal data yang ada, HEL ditugaskan berkoordinasi dengan PT ACK yang mendapatkan surat kuasa penarikan dari Clipan Finance.
"Terhadap permasalahan ini, surat kuasa diberikan oleh finance kepada PT ACK. Tetapi PT ACK tidak menunjuk orangnya," ucap Yusri.
Bukannya menunjuk orang-orang yang memegang dokumen Sertifikasi Profesi Penagihan Pembiayaan (SPPI), PT ACK malah menunjuk belasan debt collector tersebut.
Sementara itu, para tersangka diketahui tak memiliki sertifikat dimaksud.
"Dia menunjuk orang-orang (debt collector) ini tanpa ada surat resmi. Walaupun surat kuasa ada tetapi tidak memiliki keahlian atau dasar SPPI tidak ada. Itu namanya ilegal," ujar Yusri.
Setelah mendapat perintah, para debt collector tersebut membuntuti mobil Honda Mobilio tersebut dari Bekasi hingga Cilincing.
Pemilik mobil yang panik lantas meminta bantuan Serda Nurhadi, yang pada saat kejadian berada di Kelurahan Semper Timur, untuk mengantar keluarganya ke rumah sakit.
Meski mobil sudah dikendarai Serda Nurhadi, para debt collector tersebut tetap membuntutinya hingga akhirnya mereka mengadang laju mobil di gerbang Tol Koja Barat.
Mereka juga mencoba merampas mobil tersebut meskipun Serda Nurhadi sudah menjelaskan penumpangnya merupakan orang sakit.