Refleksi Ramadan 1442
Ilmuwan Jepang Penerima Nobel Fisiologi 2016 Ungkap Mukjizat dan Keajaiban Puasa, Autofagi Buktinya
Kenyataan bahwa semua agama punya ajaran ritual puasa menunjukkan bahwa agama-agama yang ada terdapat persamaan dan memiliki dasar ajaran yang sama
Ini adalah proses yang penting untuk kesehatan, pembaruan, dan kelangsungan hidup sel.
Disebutkan, Autofagi menghancurkan protein yang rusak di organ (struktur sel kecil yang melakukan fungsi tertentu dalam sel).’
Itu adalah tindakan yang ditimbulkan sendiri oleh sel yang mendetoksifikasi sistem dan memulihkan kesehatan dan vitalitas," kata Dr Apratim Goel, CEO /Medical Director of Cutis Skin Studio.
Jika tubuh tidak dibarengi dengan aktivasi autofagi maka sel-sel yang rusak akan menumpuk secara berbahaya dan akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker dan tumor ganas.
Profesor Yoshinori Ohsumi telah mampu mengidentifikasi gen yang mengatur autofagi dan menghubungkan gangguan autofagi dengan sejumlah penyakit degeneratif.
Bersyukur dan bahagia yang tak terhingga seharusnya bagi manusia yang melaksanakan dan memaksimalkan mukjizat puasa dan keajaiban puasa terutama pada puasa di bulan Ramadan ini.
Karena itu semuanya untuk kebaikan, kebahagian, kesehatan dan kejayaan umat manusia itu sendiri.(*)