KKB Papua
4 Prajurit TNI Banteng Raider Gugur oleh KKB Papua, TNI Berangkatkan 450 Prajurit, Polri 100 Brimob
Pada awal tahun 2021 ini, KKB Papua melakukan aksi yang membuat 4 prajurit TNI Banteng Raider gugur. Kini TNI-Polri ratusan personel
Prajurit-prajurit dari Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista atau Yonif 403/WP akan segera dikirim mengikuti tugas operasi Satgas Pamtas RI-PNG Sektor Utara Papua.
Tak cuma menjaga perbatasan, pasukan berlambang Garuda Merah itu juga harus menghadapi aksi-aksi separatis KKB Papua.
Rencananya, kurang lebih 450 prajurit Yonif 403/WP akan dikirim ke perbatasan RI-PNG pada 23 Februari 2021 mendatang.
Seperti dilansir dri Tribunjogja.com dalam artikel 'Sebelum Berangkat Tugas ke Papua, 450 Prajurit Yonif 403/WP Ikuti Tradisi Cium Tunggul Batalyon'
“Para prajurit Yonif 403/Wirasada Pratista dalam melaksanakan tugas operasi nantinya harus menjaga nama baik satuan,” kata Mayor Inf Ade selaku Komandan Batalyon Infanteri 403/WP, Senin (15/2/2021).
Ia meminta kepada prajurit agar tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun satuan.
“Pada akhirnya, itu juga akan merusak citra TNI AD di mata masyarakat. Maka, berhati-hatilah,” tuturnya lagi.
Ia menjelaskan, tujuan dari penciuman tunggul, selain karena tradisi juga memperkuat rasa cinta prajurit kepada satuan.
Itu juga cara untuk memupuk jati diri prajurit Yonif 403/WP agar tidak luntur atau mengendor karena berbagai pengaruh lingkungan serta kemajuan zaman yang terus berkembang saat ini.
Melansir dari Wikipedia, Yonif 403/WP merupakan batalyon infanteri teritorial yang berada di bawah struktur komando Korem 072/Pamungkas, Kodam IV/Diponegoro.
Markas Batalyon (Mayonif) berkedudukan di pinggir Jalan Kaliurang km 6,5, Kentungan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Batalyon Infanteri 403 terdiri dari : Markas Batalyon, Kompi Markas, Kompi Bantuan, Kompi Senapan A, Kompi Senapan B di Kentungan, Sedangkan Kompi Senapan C bermarkas di daerah Demak Ijo, Jalan Godean.
Batalyon ini dibentuk pada 1 Agustus 1965.
Pada sisi selatan markas Batalyon terdapat monumen pahlawan revolusi dan pernah menjabat (Danrem & Kasrem 072/Pamungkas), Brigjen TNI (Anumerta) Katamso Darmokusumo dan Kolonel Inf (Anumerta) Sugiono.
Masyarakat sekitar menyebut Batalyon ini dengan istilah "Patndolu" singkatan dari "Papat Ndol Telu", yang berarti "Empat Kosong Tiga".
