Tribun Bone
Selama Pandemi Covid-19, Banyak Warga Bergejala Pilih Pulang Paksa dari Rumah Sakit
Selama pandemi Covid-19, sejumlah pasien yang memeriksakan diri dan memiliki gejala menyerupai Covid-19 di RSUD Tenriawaru pulang secara paksa.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Selama pandemi Covid-19, sejumlah pasien yang memeriksakan diri dan memiliki gejala menyerupai Covid-19 di RSUD Tenriawaru pulang secara paksa.
Hal ini disampaikan oleh Humas RSUD Tenriawaru, Ramli melalui WhatsApp pada Minggu (3/1/2021).
"Selama pandemi dari April tahun lalu hingga sekarang, ada puluhan pasien minta pulang paksa. Mereka yang pulang paksa bergejala suhu badan tinggi, sesak, batuk dan lain-lainnya," katanya.
Dokter dan perawat pun memberikan edukasi ke pasien dan keluarga.
Namun, jika tetap ada yang pulang paksa karena bergejala Covid-19 dan hasil rapid test reaktif, maka pihaknya langsung melapor ke Satgas Kabupaten Bone.
"Petugas kami akan laporkan hal ini ke Satgas, nanti Satgas yang perintahkan tim surveilans di Puskesmas wilayah domisili pasien tersebut untuk tracing," beber Ramli.
Sementara Juru Bicara Tim Percepatan dan Pencegahan Covid-19 (PPC-19) Bone, Yusuf menyampaikan kondisi saat ini, secara kualitas orang terjangkit Covid-19 mengalami peningkatan.
Banyak orang dirawat di rumah sakit. Namun, mereka dirawat bukan hanya karena Covid-19, tapi memiliki penyakit penyerta.
"Banyak dirawat di rumah sakit, tapi tidak berdiri sendiri karena Covid-19, melainkan ada penyakit lain," katanya saat ditemui Senin (4/1/2021).
Ia menjelaskan di masa kondisi luar biasa (KLB) pandemi Covid-19 sekarang ini, semua orang yang sakit harus diperiksa sesuai Covid-19 sampai ada hasilnya yang menyatakan tidak terjangkit Covid-19.
"Kalau kita tidak periksa secara Covid-19 di masa pandemi di rumah sakit, nantinya terjadi penyebaran antar pasien, pasien dengan dokter, bahkan dokter dengan dokter. Ini yang kita hindari sebenarnya," jelasnya.
"Jangan heran biar demam dirapid test untuk mengetahui potensi terjangkit Covid-19, karena ditenggarai Covid-19, sampai ada hasil menyatakan tidak terjangkit," tambahnya.
Sementara, masyarakat berpikiran jangan masuk rumah sakit takut "dicovidkan".
Lanjutnya, jika begitu pasien yang memiliki penyakit utama tidak akan tertangani.
Misal, memiliki penyakit stroke. Menghindar diperiksa karena takut Covid-19. Akibatnya, penyakit strokenya tidak tertangani.