Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPNI

Outlook Stabilitas Sistem Keuangan dan Perbankan 2021 

Banyak alasan yang mendasari bahwa tahun 2021merupakan tahun harapan positif untuk pulih.

Editor: Suryana Anas
ISTIMEWA
Pengamat Ekonomi Sulsel, Prof Marsuki DEA 

Di sisi lain pulihnya perekonomian global akan meningkatkan harga komoditas dan permintaan ekspor Indonesia.

Sehingga tidak sulit memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia di 2021 bisa pulih dan tumbuh di kisaran 4,5–5,5 persen Hanya syaratnya pelaku ekonomi utama perekonomian harus mampu memanfaatkan momentum pandemi ini untuk melakukan transformasi ekonomi.

Transformasi dibutuhkan untuk menggerakkan sisi produksi khususnya sektor manufaktur, karena inilah yang menjadi permasalahan perekonomian selama ini. Tercermin dari adanya proses deindustrialisasi yang ditunjukkan oleh penurunan pertumbuhan dan kontribusi sektor manufaktur dalam PDRB.

Selain itu, salah satu faktor utama yang dapat menjadi modal besar bagi pemulihan ekonomi pada 2021 karena adanya stabilitas sitem keuangan dan perbankan.

Selama masa pandemi 2020, OJK salah satu lembaga yang berperan besar sehingga kondisi sector keuangan khususnya perbankan relatif stabil dan masih sehat.

Tanpa kebijakan yang tepat dari OJK, sistem keuangan dan perbankan sulit bertahan. Bahayanya, jika sistem perbankan terganggu, maka program pemulihan ekonomi pada 2021 akan menjadi lebih berat.

OJK memperkirakan tahun 2021 laju kredit masih berat, lantaran belum ada pemulihan dari kredit-kredit korporasi, sebab kredit lebih banyak ditopang oleh kredit UMKM yang didorong oleh konsumsi.

Korporat masih terkendala menggenjot produksi secara penuh karena permintaan belum menyerap produksi korporat secara optimal.

Diperkirakan laju kredit pada 2021 lebih banyak hanya mengkompensasi penurunan semasa Covid, sehingga pertumbuhannya tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya, hanya dalam kisaran 6-7 persen.

Itupun bisa tercapai jika berbagai program kebijakan dapat dilaksanakan. Sedangkan DPK, OJK memperkirakan tidak ada kendala, masih akan tembus 10-12 persen.

Demikian juga di pasar modal diperkirakan perkembangannya akan optimistik dengan adanya raising fund mencapai Rp 150-180 triliun.

Dalam kaitan terjaganya stabilitas system keuangan dan perbankan, peran Bank Indonesia sangat besar dari sisi kebijakan makroprudensial.

Diperkirakan BI akan melanjutkan kebijakan moneter yang longgar pada 2021.

Suku bunga acuan masih berpeluang untuk kembali diturunkan, dimana saat ini sudah di angka, 3,75 persen.

Kebijakan moneter longgar ini akan mendorong perbankan lebih ekspansif meningkatkan penyaluran kredit.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Telusur

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved