Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sekolah Tatap Muka Mulai Januari 2021, Nadiem Makarim Sebut Peran Orangtua Punya Hak Penuh Beri Izin

Nadiem Makarim memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk memberikan izin pelaksanaan sekolah tatap muka.

Editor: Anita Kusuma Wardana
istimewa
Sekolah Tatap Muka Mulai Januari 2021, Nadiem Makarim Sebut Peran Orangtua Punya Hak Penuh Beri Izin 

Menurutnya, belajar daring selama ini kurang efektif karena pembelajaran kurang tertuju pada sasaran yaitu siswa.

Baca juga: Curhat Nadiem Makarim ke Maudy Ayunda, Mengaku Tak Bebas Seperti Sebelum Jadi Mendikbud

“Kebetulan saya guru pada jenjang SD yang mana anak-anak SD belum full difasilitasi dengan HP atau PC, yang juga menyebabkan pembelajaran kurang efektif," ungkapnya.

Selama pembelajaran daring ini, khususnya pada siswa yang masih mengenyam pendidikan Sekolah Dasar, dibantu oleh orangtua belajar di rumah. Banyak orangtua yang mengeluh dengan kondisi ini. 

"Keluhan orangtua sendiri karena kesulitan mengajar anak-anaknya. Selain itu waktu untuk mengajar anak selama di rumah tidak bisa full, orangtua siswa harus berbagi dengan waktu bekerja sehingga tugas-tugas kadang dikumpul tidak tepat waktu," sambungnya. 

Selama proses pembelajaran di rumah, kuota internet untuk guru dan siswa mendapat subsidi dari Kementrian Pendidikan. Akan tetapi penyebaran kuota sendiri untuk guru dan murid belum merata. 

Ia pun berharap pembelajaran di semester selanjutnya di tahun 2021, sekolah sudah dibuka dan siswa bisa belajar secara bertatap muka dengan guru-guru. Beberapa persiapan pun telah disiapkan oleh sekolah ketika nantinya pembelajaran tatap muka dimulai.

 "Sudah disiapkan tempat cuci tangan, sabun, serta masker untuk kesehatan siswa jika sekolah sudah dibuka," tambahnya. 

Dilakukan Berjenjang

Novita Sari, selaku orangtua siswa, mendukung belajar tatap muka. Menurutnya terlalu lama belajar di rumah membuat interaksi anak terbatas. 

"Saya selaku orangtua setuju dengan adanya pembelajaran tatap muka. Karena terlalu lama di rumah juga tidak baik untuk anak-anak. Interaksi mereka terbatas dengan orang di rumah, padahal mereka kan perlu bersosialisasi juga dengan teman sepermainan," terang Novi. 

Novi juga menambahkan, selain itu tidak semua orangtua memiliki kemampuan mengajar atau punya waktu untuk mengajarkan anak-anaknya di rumah. 

"Jadi kalau nanti mereka bersekolah seperti biasa lagi, penting untuk ditekankan ke anak-anak bisa lebih baik penekanannya," sambung ibu dari dua anak ini.

Menurut informasi yang ia dengar, anak-anak yang belajar tatap muka di sekolah nantinya tidak semua langsung masuk ke  sekolah. Namun hanya beberapa persen siswa dan dilakukan bergantian.

Baca juga: Kala Nadiem Makarim dan Maudy Ayunda Cerita soal Guru Favorit dan Tak Disukai saat Sekolah

“Sehingga protokol kesehatan masih tetap dapat diterapkan, dan nantinya mereka dalam pengawasan guru,” katanya.

Orangtua siswa lainnya, Wayan Sugiarta, juga menyambut baik rencana belajar tatap muka.

Akan tetapi, sebagai orangtua yang anaknya masih SD, dirinya meminta agar pelaksanaan sekolah tatap muka ini dilaksanakan berjenjang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved