Opini
Merayakan Thanksgiving di Amerika
Alhamdulillah, di tahun 2019 saya menjadi satu satunya wakil Sulawesi peraih Beasiswa Fulbright Master’s Degree di Amerika Serikat dengan Jurusan Mast
Oleh: Mursidin, Mahasiswa S2 Jurusan Manajemen Perhotelan dan Pariwisata di University of
Saya Mursidin, Peserta beasiswa Fulbright Master’s Degree asal Polewali Mandar.
Alhamdulillah, di tahun 2019 saya menjadi satu satunya wakil Sulawesi peraih Beasiswa Fulbright Master’s Degree di Amerika Serikat dengan Jurusan Master of Hospitality and Tourism Management di University of New Orleans (UNO), Negara bagian Louisiana, AS.
Setelah tinggal selama 1,5 tahun di New Orleans, untuk pertama kalinya ikut dalam perayaan
Thanksgiving dengan keluarga setempat.
Tahun lalu saya hanya memanfaatkan hari libur Thanksgiving bersama rekan-rekan mahasiswa internasional lainnya di University of New Orleans, tempat saya menimba ilmu.
Beberapa hari sebelumnya mendapatkan undangan dari ‘Bapak kos’ dan keluarganya untuk merayakan Thanksgiving tanggal 26 November.
Sejarah Perayaan thanksgiving yang sudah berlangsung sejak abad XVI ini mempunyai banyak versi kapan dan kenapa perayaan ini dimulai, salah satu versi sejarahnya ialah saat sebuah kapal dari Inggris di tahun 1620 yang mengangkut sekitar 100 penumpang yang berhijrah untuk mencari penghidupan yang lebih baik mendarat di Amerika.
Di musim panen pertama mereka bertani, mereka merayakan hasil panen bersama penduduk lokal.
Beberapa puluh tahun selanjutnya, hari Thanksgiving terus dirayakan dan menjadi tradisi sebagai ungkapan rasa syukur.
Saat ini Thanksgiving identik dengan tradisi pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga dengan hidangan ayam kalkun jumbo, disertai dengan pumpkin pie sebagai makanan.
Setiap tamu juga membawa makanan khas masing masing untuk dimakan bersama. Saya pun tidak ketinggalan membawa nasi goreng seafood dan jalangkote, Penganan seperti pastel khas
Sulawesi.
‘Ibu kos’ sedang mengambil berbagai makanan yang dihidangkan
Menurut mereka, perayaan kali ini jauh lebih kecil, tahun lalu kurang lebih 70 orang berkumpul,
sanak keluarga dan teman.
Meski hanya berdelapan, perayaan tahun ini jauh lebih khidmat.
Mereka sangat bersyukur masih dapat berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat mengingat pandemi Covid-19 yang begitu masif di tempat ini.