Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar

Didik Supriyanto Sebut Makassar Zona Bahaya Pilkada, Singgung Kasus Tim Sukses Appi-Rahman Ditikam

“Memang Makassar selaku masuk zona bahaya Pilkada. Di luar saja (Jakarta) ada insiden penusukan (tim sukses) salah satu paslon,” ujar Didik Supriyanto

TRIBUN TIMUR/FADLY ALI
Anggota DKPP RI Didik Supriyanto 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar ngobrol etika penyelenggara Pemilu dan Media di Hotel Four Points by Sheraton, Jl Andi Djemma, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/11/2020).

Hadir, Anggota DKPP Didik Supriyanto dan Tim Pengawas Daerah (TPD) Sulsel Prof Ma’ruf Hafdz.

Didik Supriyanto menyatakan pemilihan wali kota (Pilwali) Makassar tidak hanya menarik perhatian di Sulsel, tapi juga luar Sulsel.

“Bayangkan kotak kosong menang di Pilwali Makassar dua tahun lalu. Ini tidak hanya jadi yang pertama di Indonesia bahkan dunia,” ujar Didik Supriyanto, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Visi Misi Danny Pomanto - Fatmawati Rusdi, Appi-Rahman, Dilan, None-Zunnun di Pilkada Makassar 2020

Selain itu kata Didik Supriyanto, belum lama ini debat perdana pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Makassar digelar di Jakarta.

“Memang Makassar selaku masuk zona bahaya Pilkada. Di luar saja (Jakarta) ada insiden penusukan (tim sukses) salah satu paslon,” ujar Didik Supriyanto menambahkan.

Tak ayal, DKPP memberikan pengawasan sendiri terkait penyelenggaraan Pilwali di Makassar.

Baca juga: Kesadaran ASN di Pilkada Serentak 2020 Dinilai Rendah, Begini Respon Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah

“Makassar harus banyak belajar dengan di Surabaya, Semarang, Palembang, dan Medan. Makassar harus mencuat wali kota hebat. Sepuluh tahun tidak ada wali kota Makassar yang dikenang,” kata Didik Supriyanto

Didik Supriyanto menambahkan, kenapa kota besar bagus? Karena wali kotanya hebat. Iapun mengaku fokus di Surabaya dan Semarang.

“Seperti di Semarang memang tidak tegas wali kotanya, tapi karena rajin dan mau mendengar jadi bagus,” jelas Didik Supriyanto.

Baca juga: Barru, Bulukumba, Selayar ‘Juara’ di Pilkada Serentak, Bawaslu: Tren Pelanggaran Netralitas ASN Naik

Dalam pertemuan itu, DKPP juga merilis data terkait jumlah pengaduan pelanggaran kode etik di Pilkada Serentak 2020.

Anggota DKPP RI Didik Supriyanto mengatakan, hingga 11 November 2020, total pengaduan pelanggaran yang masuk mencapai 102 kasus.

“Kasus terbanyak jumlahnya, pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon dengan 33 kasus,” katanya.

Baca juga: Luwu Utara, Pangkep Tertinggi Pelanggaran Protokol Kesehatan di Pilkada Serentak, Gowa, Toraja Nihil

Kemudian diikuti pembentukan pengawas kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, TPS sebanyak 20 kasus.

Lalu pembentukan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Penungutan Suara (KPPS) sebanyak 19 kasus.

“Termasuk yang terjadi Maros itu,” jelasnya.

Satu daerah yang banyak diadukan pelanggaran kode etik penyelenggara, kata Didik bukan berarti KPU dan Bawaslu daerah itu bermasalah.

Baca juga: FOTO: DKPP Periksa 7 Komisioner KPU Sulsel Terkait Pelanggaran Kode Etik

“Belum tentu itu terbukti. Sebaliknya satu daerah hanya satu hingga dua aduan, bukan berarti disana tidak ada pelanggaran. Artinya angka-angka ini tidak mencerminkan yang sesungguhnya,” kata Didik Supriyanto.

Tim Sukses Appi-Rahman Jalani Operasi

Kondisi Musjaya Korban Penusukan Saat Debat Pilwali Membaik, Titip Pesan Ini ke Relawan Appi-Rahman
Kondisi Musjaya Korban Penusukan Saat Debat Pilwali Membaik, Titip Pesan Ini ke Relawan Appi-Rahman (Tim Appi-Rahman)

Muharram Majid, tim sukses pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) menjalani operasi seusai ditusuk orang tak dikenal di Jakarta.

Musjaya sapaan korban ditikam di sekitar area debat publik kandidat paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.

Debat kandidat Pilwali Makassar 2020 digelar di Gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: Tikam Relawan Calon Wali Kota Makassar Appi-Rahman, Dua Saksi Mata Sebut Pelaku Langsung Lakukan Ini

"Mohon doa-ta semua untuk saudara kita Pak Muharram Majid yang lagi dioperasi. Semoga operasinya berjalan lancar dan bisa melewati kritis," kata Juru bicara (Jubir) Appi-Rahman, Muhammad Fadli Noor, Minggu (8/11/2020).

Musjaya ditikam di halte depan gedung saat debat publik tengah berlangsung di dalam studio Kompas TV.

Musjaya tak sendiri. Ia bersama beberapa rekannya sedang menunggu selesainya debat kandidat Pilwali Makassar.

Musjaya dan rekannya memilih menunggu di luar arena debat karena aturan ketat yang diberlakukan oleh KPU Makassar.

Baca juga: Tim Sukses Appi-Rahman yang Ditikam di Area Debat Publik Jalani Operasi, Erwin Aksa & Appi Minta Ini

Aturan yang dimaksud, membatasi orang masuk ke area debat sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Seusai debat kandidat, paslon Appi-Rahman langsung bergegas menuju Rumah Sakit (RS) Siloam Kebun Jeruk, Jakarta.

Saat tiba, belasan relawan Appi-Rahman sudah menunggu.

Appi dan timnya belum bisa masuk melihat korban karena korban sementara menjalani operasi.

"Masih sementara operasi karena katanya ada luka bagian ususnya," kata Appi.

Baca juga: Selain Nurdin Halid, Peluang Pilgub Sulsel Digelar 2022 Juga Ditanggapi Sekretaris Gerindra Sulsel

Di Siloam, Appi meminta pendukung, relawan, dan tim sukses Appi-Rahman tetap menahan diri dan tidak terpancing.

"Kami mengimbau seluruh relawan kami untuk tetap tenang, tidak ada yang namanya balas membalas," tegas Appi.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Appi-Rahman, Erwin Aksa (EA) meminta kepolisian dari tingkat Polsek hingga Polda Metro Jaya untuk mengusut siapa pelakunya.

Baca juga: Nurdin Halid, Tenri Angka Yasin Limpo Akan Dampingi None-Zunnun NH di Debat Publik Pilwali Makassar

Hal itu disampaikan seusai debat kandidat Pilkada Wali Kota Makassar putaran pertama di Menara Kompas.

"Kami meminta pelakunya diusut. Kita serahkan kepada polisi. Polsek Tana Abang, Polres Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya untuk bisa mengungkap siapa aktor dibelakang ini," tegas EA.

Erwin Aksa menambahkan bahwa Jakarta memiliki smart city yang paling hebat di Indonesia, sehingga polisi bisa lebih cepat menangkap pelaku.

Informasi dihimpun, korban didatangi seorang pria tak dikenal dan langsung menancapkan benda tajam pada bagian pinggul kanan.

Baca juga: 8 KPU Gelar Debat Publik Pilkada di Luar Daerah, Direktur Eksekutif Kopel Indonesia Minta Dibatalkan

"Infonya begitu, sebelah kanan pinggulnya dan pelaku langsung kabur," kata salah satu petugas keamanan internal Kompas Gramedia.

Sementara saksi lain melihat pelaku berlari ke arah pengendara sepeda motor yang sudah menunggunya di depan dan langsung tancap gas.

"Ada temannya pelaku yang tunggu di depan dan langsung kabur mereka," kata saksi lain yang enggan disebutkan namanya.

Korban berusaha mengejar, namun tak berhasil mencapai pelaku.

Baca juga: Gisella Anastasia atau Gisel Buka Suara soal Video Syur Mirip Dirinya, Pakar Ekspresi: Ada yang Aneh

Lukanya dialami korban cukup parah sehingga ia segera dilarikan ke rumah sakit.

Di lokasi kejadian bercak darah terlihat di lantai halte.

Atas kejadian tersebut, Juru bicara paslon Appi-Rahman, M Fadli Noor meminta pihak berwajib segera menangkap dan mengungkap motif pelaku melakukan aksi tersebut.

"Kami sangat sayangkan kejadian ini, kami meminta Polisi bertindak tegas segera menangkap pelaku," katanya.

Diketahui, empat paslon bersaing pada Pilwali Makassar 2020. Mereka, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama) nomor urut 1.

Empat pasangan calon (Paslon) Pilwali Makassar 2020
Empat pasangan calon (Paslon) Pilwali Makassar 2020 (TRIBUN-TIMUR.COM)

Lalu Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) nomor urut 2, Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda (Dilan) nomor urut 3.

Terakhir pasangan Irman ‘None’ Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin NH (Imun) nomor urut 4.

Pasangan Appi-Rahman kompak mengenakan seragam dengan setelan kemeja putih dan celana hitam.

Seragam tersebut juga digunakan tim pendamping paslon nomor urut 2 dalam debat perdana pada Pilwali Makassar 2020.

Tampak tim pendamping Appi-Rahman yakni, Ketua Tim Pemenangan Erwin Aksa.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Diza Rasyid Ali, dan ketua-ketua partai pengusung.

Mereka, Ketua Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali, Ketua PPP Makassar Burhanuddin Baso Tika, dan Ketua Perindo Makassar Ruslan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved