Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Karena Ulah Warga di Maros, Proyek Kereta Api Trans-Sulawesi di Sulsel Terancam, Terungkap di Rapat

Gara-gara ulah warga Maros, proyek kereta Api Trans-Sulawesi di Sulsel terancam, kata Sekretaris Ditjen.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Proyek Rel Kereta Api Trans-Sulawesi di Desa Ajjakkang, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, yang diabadikan dari udara, Senin (13/11/2017). 

Khususnya di dua desa dan kelurahan ini, masih terkendala pembebasan lahan sebanyak 16 bidang.

Sementara itu, Kepala Balai Perkeretaapian Sulsel Jumardi menambahkan, pemerintah Kabupaten Maros harus mencontoh Kabupaten Pangkep dalam penyelesaian pembebasan lahan.

Dalam persoalan pembebasan lahan ini yang lebih utama adalah administrasi.

"Kabupaten Pangkep juga sebelumnya sempat bermasalah dalam pembebasan lahannya. Hanya saja mereka mampu bergerak cepat dan menitipkan uang pembebasan lahan tersebut di pengadilan. Sehingga pembayarannya dilakukan oleh pengadilan," kata Jumardi.

Sementara itu, Camat Marusu Jufri mengaku, lambannya pembebasan lahan rel kereta api di wilayahnya disebabkan karena adanya oknum yang mempengaruhi warga untuk menolak membebaskan lahannya.

Bahkan kata dia, orang tersebut juga mengaku di-backing oknum aparat.

Dalam rapat penting tersebut, Bupati Maros, Hatta Rahman dikabarkan tak hadir.

Hatta Rahman memilih berangkat ke Jakarta bersama beberapa pejabatnya.

Kabag Protokol Setda Maros, Darmawati yang dikonfirmasi soal tujuan Hatta Rahman ke Jakarta, belum merespon. 

Hubungkan Makassar - Manado

Jalur kereta api Trans-Sulawesi adalah jaringan jalur kereta api yang dibangun untuk menjangkau daerah-daerah penting di Pulau Sulawesi.

Jaringan jalur kereta api ini dibangun mulai pada tahun 2015 yang dimulai dari tahap I, yaitu jalur kereta api dari Makassar hingga Parepare.

Proyek perkeretaapian Trans-Sulawesi ditargetkan mencapai panjang 2.000 kilometer dari Makassar ke Manado.

Sasaran dari pengembangan jaringan jalur kereta api di Pulau Sulawesi adalah untuk menghubungkan wilayah atau perkotaan yang mempunyai potensi angkutan penumpang dan barang atau komoditas berskala besar, berkecepatan tinggi, dengan tingkat konsumsi energi yang rendah dan mendukung perkembangan perkotaan terpadu melalui integrasi perkotaan di wilayah pesisir, baik industri maupun pariwisata serta agropolitan baik kehutanan, pertanian maupun perkebunan.

Jalur kereta api ini menggunakan lebar sepur 1.435 mm (lebar sepur standar internasional) dan operasionalnya akan dilakukan oleh PT Celebes Railway Indonesia (CRI), sebuah perusahaan patungan yang dibentuk oleh kontraktor pembangunan jalur ini, PT PP.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved