Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Bandang Masamba

Kenapa Banjir Bandang Masamba Begitu Dahsyat? Begini Penjelasan Ahli dari Unhas

Longsor ini berpotensi membentuk bendungan alami sebagai titik awal terjadinya banjir bandang di Kota Masamba.

Editor: Muh. Irham
TRIBUN TIMUR/IVAN ISMAR
Kondisi Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) porak poranda, Selasa (14/7/2020). 

“Untuk jenazah kami serahkan kepada teman teman DVI Polri, karena masih ada 3 jenazah yang belum diidentifikasi di RSU Hikmah. Untuk satu korban sudah dikebumikan,” tuturnya.

Selain itu, petugas masih melakukan pencarian terhadap 23 orang dilaporkan hilang.

“Untuk korban yang sebelumnya terdata 56 orang setelah dikoordinasikan dengan BPBD didapatkan data untuk saat ini sebanyak 23 orang,” ucap Rizal.

Dia menambahkan, proses pencarian dibagi 3 titik utama yakni Desa Radda, Kecamatan Baebunta, titik Meli, dan titik Sungai Masamba.

Dari kedua titik tersebut, kemudian dibagi masing–masing tiga tim. “Dalam pencarian ini kami terkendala dengan kedalaman lumpur yang mencapai 2 meter lebih, kendala kedua adalah aliran sungai sudah berpindah dari posisi sungai ke permukiman. Sementara laporan warga ada warga yang tertimbun di rumah rumah warga,” ujar Rizal.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, terdapat 15.000 jiwa mengungsi akibat banjir bandang. “Sesuai laporan warga yang melapor ke posko BPBD terdapat 23 warga hilang, ini data sementara. Korban yang mengungsi akibat banjir ini sebanyak 15.000 jiwa yang tersebar di beberapa titik posko, rumah kerabat dan keluarga,” kata Muslim.(*/tribun-timur.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved