MEMATIKAN, Virus Baru Kembali Muncul di China Menyebar Lewat Gigitan Kutu, 5 Warga Dilaporkan Tewas
Penyakit ini menimbulkan gejala seperti demam berat, trombositopenia, mual, juga muntah, mirip dengan gejala demam berdarah.
Virus Bunya merupakan satu genus dalam Bunyaviridae, keluarga virus yang menyerang mamalia dan burung, juga arthropoda.
Berdasarkan karakteristik genom, antigen nukleokapsid, dan cara transmisi, Bunyaviridae dibagi menjadi beberapa genus.
• Erdogan: Pembuat Keputusan Akhir Tentang Status Hagia Sophia Adalah Bangsa Turki, Bukan yang Lain
• Foto-foto Terbaru Reino Barack Pegang Perut Syahrini Jadi Sorotan, Ada yang Tak Biasa

Seperti Bunyavirus yang banyak menginfeksi nyamuk, Phlebovirus yang menyerang tungau, Hantavirus (Virus Hanta) yang menyerang arthopoda dan hewan pengerat, dan Nairovirus yang menyebabkan penyakit hemorrhagic.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Hantavirus yang ternyata saudara Virus Bunya, pun ikut mengambil korban nyawa di China.
Berita yang beredar sebelumnya adalah, kasus kematian di Kabupaten Jinzhai adalah hasil dari demam berdarah.
Seorang staf pengontrol penyakit dari Komisi Kesehatan Lu'an memnyebutkan, Lu'an merupakan daerah pegunungan dan penduduk desa yang bekerja di ladang sering digigit oleh kutu dan lintah.
Manusia yang rentan pada gigitan serangga lebih mungkin terserang penyakit yang ditularkan serangga.
Penyakit STFS disebabkan oleh virus bunya (bunyavirus) baru.
Virus ini ditularkan oleh kutu.
Orang yang sudah terjangkit virus bunya baru ini bisa menularkan infeksi ke orang lain.
Bahkan, darah mayat dan sekresi berdarah pasien juga menular.
Pihak berwenang setempat pun mengingatkan masyarakat setempat, gigitan kutu juga menyebarkan ensefalitis dan demam berdarah.
SFTS merupakan zoonosis (menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya) yang muncul di China, Jepang, dan Korea Selatan
• Muzdalifah Ubah Penampilannya Hingga Bikin Pangling Belum Cukup, Fadel Islami Atur Pakaian Istri
• Damkar Maros Dikejutkan dengan Adanya Laporan Pesawat Jatuh, Ternyata Ini yang Terjadi
SFTS telah dikonfirmasi di China pada 2009.
Selanjutnya kemudian SFTS dilaporkan secara retrospektif di Korea Selatan pada 2012 dan di Jepang barat pada 2013.