Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kolom Ahmad M Sewang

Hikmah di Balik RUU HIP

Seharusnya umat berterima kasih banyak kepada siapa pun penginisiatif RUU HIP.

Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN TIMUR/DESI TRIANA ASWAN
Prof Dr Ahmad M Sewang MA 

Oleh: Ahmad M. Sewang
Guru Besar UIN Alauddin Makassar - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Masjid Mubalig Indonesia Muttahidad (IMMIM)

MULANYA penulis menetapkan untuk membatasi dulu menulis di media sosial (medsos). Paling tidak sekali seminggu.

Tetapi kelihatannya ada saja peristiwa yang memotivasi, seperti Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Dari aspek hisroris, Pancasila merupakan hasil kesepakatan para founding fathers (kalimatun sawa) yang berfungsi sebagai pemersatu bangsa yang multikultural.

Jika pembahasan RUU HIP tetap diteruskan dikhawatirkan akan berubah menjadi pemecah belah dalam berbangsa.

PDIP sekarang jadi bulan-bulanan hujatan karena ditengarai penginisiatif RUU HIP.

Sejumlah Akademisi Lintas Kampus Beri Saran ke Erick Thohir dan Gagas Pusat Studi BUMN

Bukan hanya dari mainstream ormas Islam, juga para purnawirawan, dan Persekutuan Gereja Indonesia menolaknya.

Namun PDIP tidak bisa menerima tuduhan itu, seperti disampaikan wakilnya di DPR RI Dr. Ahmad Basara.

Bbahkan menurutnya, penginisiatif pertama datang dari fraksi lain.

Tetapi setelah ditanya, siapa praksi itu? Mereka menjawab, "Ini rahasia untuk menjaga nama baik fraksi tersebut."

Penulis berpendapat PDIP-lah yang membiarkan dirinya jadi bulan-bulanan, karena mereka sendiri tidak ingin membuka siapa sesungguhnya penginisiatifnya.

Sehingga orang tambah curiga, jangan-jangan seperti kata pepatah, "Lempar batu sembunyi tangan."

Bahkan ada yang mulai memperolok-olokan, "Mana itu yang dulu selalu berteriak, "Aku Indonesia, aku Pancasila?" Kenapa mereka pada bungkam?

Seharusnya umat berterima kasih banyak kepada siapa pun penginisiatif RUU HIP.

Keluarga Ngamuk Aniaya Tenaga Medis Gegara Pasien Corona Kelaparan hingga Meninggal, Kronologi

Sebab ternyata di balik RUU itu terdapat hikmah yang tersembunyi dan istimewa bagi umat Islam.

Mungkin karena keterbatasan pengetahuan, penulis baru menemukan umat bersatu sepanjang sejarah Indonesia.

Inilah pertama kali mainstream umat bersatu dalam satu saf.

Mereka yang tergabung dalam organisasi MUI, NU, Muhammadiyah, dan organisasi-organisasi lainnya, dari pusat sampai ke daerah bersatu bulat menolak RUU HIP.

Bahkan para purnawirawan dan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) juga menyatakan penolakannya. (*)

Wassalam

Makassar, 27 Juni 2020

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved