Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pj Wali Kota Makassar Diganti

Curhat Yusran Jusuf Disebut 'Wali Kota Makassar' Tersingkat dalam Sejarah, Dicopot Sahabat Sendiri

Diketahui Yusran Jusuf adalah sosok orang terdekat Nurdin Abdullah. Keduanya sama-sama adalah guru besar di Fakultas Kehutanan Unhas.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Dok. Tribun Timur
Curhat Yusran Jusuf dicopot dari jabatan Pj Wali Kota Makassar. Jadi penjabat tersingkat hanya bertugas selama 44 hari 

"Jadi bagi saya, ini biasa saja," kata Yusran Jusuf di Posko Covid, Kamis (25/6/2020).

Meski keputusan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah ini terlalu dini mengganti dirinya sebagai PJ Wali Kota Makassar, hubungan persahabatan dirinya dengan mantan Bupati Bantaeng ini tetap terjalin.

"Jangan dibawa persoalan pribadi dengan persoalan jabatan. Ini jabatan-kan amanah saja yah, setiap saat bisa berganti dan saya dimana mana selalu dapat jabatan," katanya.

Dalam meniti karier, Yusran Jusuf bekerja profesional

"Dimana- mana selalu dapat jabatan, karena kinerja," ujar mantan dekan Fakultas Kehutanan Unhas ini.

Kedepan, Yusran mengaku akan melanjutkan karirnya di kampus Unhas.

"Intinya setelah ini, saya akan kembali ke kampus dulu," Yusran menambahkan.

Kebijakan Yusran Jusuf Selama 44 Hari

PJ Wali Kota Makassar Yusran Jusuf  sambangi gedung DPRD Makassar.
PJ Wali Kota Makassar Yusran Jusuf sambangi gedung DPRD Makassar. (Humas Pemkot Makassar)

Dalam waktu yang singkat memimpin Makassar, Yusran Jusuf mengaku banyak kesan, mulai dari sibuk berutak-atik data Covid 19, juga saat bercengkrama dengan masyarakat.

Selama menjabat di Makassar, ada dua yang menjadi perhatian Yusran, yaitu, penanggulangan wabah virus corona dan pemerintahan.

Terkait dengan apa yang telah ia lakukan dalam menekan penanggulangan covid 19, Yusran enggan mengomentarinya terlalu jauh.

"Itu bisa dinilai pimpinan lah, kita rilis setiap hari. Jadi nanti dikatakan stabil kalau sudah dua minggu," ujarnya.

Lantas apa yang telah dilakukan Yusran di selama menjabat di Makassar.

1. Pencanangan Revitalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) Tamangapa.

2. Revitalisasi Eks Terminal Toddopuli Menjadi RTH (Taman tematik yang terintegrasi dengan pasar hobi Toddopuli).

3. Renivasi Titik nol kilo meter Makassar di Jl Nusantara Baru.

4. Pencangan revitalisasi taman macan dan taman Pattimura.

5. Pencanangan revitalisasi pedestrian jalan metro Tanjung bunga.

6. Penataan parkir di Makassar. Sekitar balai kota dan jalan protokol sudah dibenahi.

7. Penuntasan kebocoran air PDAM dan pembenahan saluran air.

8. Memassifkan Rappid test massal gratis di Pasar, dan tempat umum lainnya.

9. Pembentukan satgas inspektur covid.

10. Pengadaan alat tes massal secara besar-besaran.

11. Menjalin sinergitas antar OPD dan Forkopimda.

12. Kebijakan relaksasi pajak di tengah pandemi.

13. Pencetus Perwali 31 tentang Perwali Kesehatan ditengah Pandemi Corona.

Sejarah Memalukan

Dr Hasrullah MA_- Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Unhas
Dr Hasrullah MA_- Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Unhas (Dokumen Dr Hasrullah)

 Pakar Komunikasi Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin, Dr Hasrullah, menyampaikan rasa empatinya terkait pencopotan Prof Yusran Jusuf sebagai Pj Wali Kota Makassar.

Sebagai sesama akademisi di Unhas, Dr Hasrullah menilai pencopotan jabatan Pj Wali kota yang dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah, adalah bentuk komunikasi leadership yang keliru.

Ini dikarenakan Prof Yusran baru menjabat sebagai Pj Wali kota selama 44 hari, setelah resmi menggantikan Iqbal M Suhaeb yang selesai masa tugasnya.

"Kami juga ini kaget pak Yursan ini sebagai sahabat, kasian juga sih dan sering ketemu. Terlalu dini ini diselesaikan, saya menganggap ini adalah sejarah se-Indonesia, dan ini sama dengan dipermalukan sama pimpinannya," ucapnya saat dihubungi, Kamis (25/6/2020).

Dalam waktu sesingkat itu Prof Yusran menjalankan amanah Gubernur Sulsel dianggap terlalu dini untuk diberhentikan.

Dr Hasrullah menerangkan bahwa langkah yang diambil Nurdin Abdullah sebagai Gubernur dengan mencopot Pj Wali Kota Makassar menunjukan cerminan kualitas komunikasi leadership yang kurang baik.

"Intinya di komunikasi leadership, bagaimana harus menghargai bawahan. PJ Wali kota itu bukan seperti supir tembak yang tiba-tiba disuruh turun dan diganti," tegasnya.

Apalagi dalam pemerintahan menurut Wakil Dekan III FISIP Unhas itu, perlu berbagai tahapan semisal evaluasi.

"Setahu saya tidak ada itu evaluasi 42 hari apalagi dicopot langsung, yang ada itu evaluasi 100 hari coba lihat misal Gubernur sampai Presiden itukan ada hitungan 100 hari kerja baru dievaluasi bukan langsung diminta mundur apalagi diberhentikan," paparnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved