OPINI
Hibernasi dan Tarian Sekolah Menuju New Normal
Jika selama ini kemendikbud sudah mengintrodusir ukuran-ukuran SPAB fokus pada bencana alam, maka saatnya ini diperluas ke bencana nonalam.
Bagi banyak kalangan, data yang melukiskan hal ini masih sumir.
• Aniaya Satpam Kampus, Dua Mahasiswa di Palopo Diringkus Polisi
Bukan hanya karena proporsi populasi yang telah menjalani rapid dan PCR/Swab test yang rendah, tetapi juga pelacakan kasus keterinfeksian yang tidak optimal.
Kesimpulan sementara, tahapan “tarian” idealnya belumlah bisa dimulai.
Sekolah Waspada Covid: Tarian elegan menuju normal baru
Dalam kondisi kurva yang belum stabil melandai, tahapan 'tarian', sudah digaungkan.
Tagline 'berdamai dengan Covid-19' dan pelonggaran PSBB adalah indikasinya.
Jika ini menjadi sebuah jalan, maka tentulah gerakan 'tarian' itu harus terkalkulasi secara baik karena irama yang dimainkan oleh Covid-19 belumlah melandai, masih sangat dinamis.
Jika disepakati pembukaan sekolah sekitar Januari 2021, maka terdapat waktu yang cukup untuk menyiapkan ekosistem pendidikan – sekolah, keluarga dan masyarakat – bergerak, berdansa bersamaan, saling peduli menuju normal baru di sekolah.
Salah satunya adalah melalui penyiapan 'Sekolah Waspada Covid-19'.
Jika selama ini kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengintrodusir ukuran-ukuran Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) fokus pada bencana alam, maka saatnya ini diperluas ke bencana nonalam.
• Dosen Psikologi UNM: New Normal Harus Penuhi Having, Loving, Being dan Health
Untuk itu perlu segera didefinisikan secara konsepsional dan operasional kriteria atau parameter sekolah waspada covid-19 ini.
Paling tidak aspeknya meliputi tata kelola pelayanan pendidikan dan proses pembelajaran di kelas dengan mengarusutamakan protokol kesehatan/edukasi Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) bagi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, keluarga dan anggota masyarakat lainnya yang beraktivitas di sekolah.
Pada aspek tata kelola, pemenuhan fasilitas PHBS di sekolah sepeti toilet, westafel cuci tangan, hand sanitizer dan seterusnya menjadi penekanan.
Di samping itu, karena masih masa transisi, kerumunan massal harus dihindarkan.
Untuk itu, penggiliran masuk sekolah harus dilakukan, baik antar jenjang pendidikan maupun dalam jenjang/kelas peserta didik.