Opini
Era Pandemi dan Pasca Penyebaran Corona, Penarifan Angkutan Penyeberangan, Diskursus Peran Operator
Operator adalah pihak yang paling berkepentingan terhadap tarif. Terutama pada masa pandemi hingga pasca penyebaran virus corona nanti.
Prinsip dasar, metode, dan bekan kerja kajian tarif merupakan aspek pertimbangan untuk pelibatan operator dalam pelaksanaan kajian tarif.
Prinsip dasar.
Asas berpikir yang perlu dikedepankan dalam pengkajian dan penetapan tarif angkutan penyeberangan adalah keseimbangan antara penyedia dan pengguna jasa angkutan penyeberangan.
Dalam perspektif operator, besaran tarif ditentukan dengan pendekatan kelayakan dari sebuah usaha angkutan.
Sementara itu, penentuan besaran tarif hendaknya juga dengan mempertimbangkan kemampuan dan kesediaan pengguna jasa untuk membayar sesuai persepsinya terhadap mutu layanan angkutan.
Berturut dengan prinsip dasar itu, kajian tarif hendaknya menjadi media komunikasi antara operator atau penyedia jasa dengan pengguna jasa.
Metode Kajian.
Pada intinya, kajian tarif adalah penentuan besaran tarif yang akan diusulkan.
Besaran tarif ekonomi merupakan hasil bagi total biaya operasi sesuai jarak lintasan dengan produksi jasa angkutan dalam jangka waktu satu tahun.
Sesuai dengan pendekatan tersebut, kajian penentuan tarif bisa lebih efisien bila dilaksanakan oleh operator.
Semua data yang diperlukan untuk kajian tarif dimiliki oleh operator.
Data yang dimaksud adalah: data teknis kapal, data biaya operasi (biaya operasi kapal, dan biaya penyelenggaraan usaha), dan data operasional pengangkutan.
Beban kerja.
Biaya operasi kapal berbeda-beda di antara lintas penyeberangan, hal mana, itu tergantung pada karakterisitik teknis kapal dan jarak lintas penyeberangan di mana kapal dioperasikan.
Dengan demikian, kajian tarif harus dilaksanakan untuk masing-masing lintas angkutan penyeberangan. Sementara itu, jumlah lintas penyeberangan cukup banyak.