Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

Pandemi Covid-19, Momentum Bangkitkan Pangan Lokal

Gerakan masyarakat untuk menanam di pekarangan menjadi kesadaran baru warga untuk mandiri memproduksi pangan.

Editor: Jumadi Mappanganro
handover
Munawar Khalil N 

Data konsumsi pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan menyebutkan perkembangan pola konsumsi pangan pokok (pangan sumber karbohidrat), masih didominasi oleh kelompok padi-padian terutama beras dan terigu, sedangkan kontribusi umbi-umbian masih rendah.

Pertanyaannya apakah masyarakat lantas mau beralih dan mendiversifikasi bahan pangan yang selama ini akrab di lidah mereka.

Memang butuh upaya serius untuk mengubah pola yang sudah bertahun-tahun menjadi kebiasaan.

Adanya ungkapan “belum makan kalau belum makan nasi” merupakan gambaran sederhana bagaimana beras mendominasi meja makan kita.

Jika demikian, upaya sosialisasi yang masif dan kampanye yang terus-menerus dari berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri untuk beralih ke pangan lokal harus terus digaungkan.

Bukan Hanya Sagu

Merujuk ke pengertian pangan lokal dalam UU Pangan di atas, dapat dimaknai bahwa pangan lokal itu sendiri sebetulnya sangat luas dan tidak hanya sumber karbohidrat tetapi juga berbagai komoditas pangan lainnya sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

Karena itu Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi mengingatkan bahwa pangan lokal itu bukan saja sagu atau ubi kayu, tetapi semua pangan seperti buah dan sayuran yang diproduksi dari dalam negeri kita itu adalah pangan lokal.

Pelaku Pemukulan Anggota Gugus Tugas Covid-19 Mamuju Diamankan Polisi

Agung juga menekankan bahwa situasi penting seperti sekarang ini merupakan momentum yang penting untuk bertahan dan mengubah kebiasaan kita mengonsumsi berbagai komoditas pangan dari luar beralih ke pangan yang diproduksi oleh petani dalam negeri.

Kesadaran akan pentingnya sumber daya lokal juga nampak di berbagai daerah. Gerakan masyarakat untuk menanam di pekarangan menjadi kesadaran baru warga untuk mandiri memproduksi pangan.

Beberapa pemimpin daerah juga menyatakan mengenai pentingnya pangan lokal di tengah pandemi Covid-19.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menghimbau kepada warga Gorontalo untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur, buah hingga rempah-rempah sebagai salah satu solusi menghadapi pandemi Covid-19.

Begitu juga Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk menanam di masa Pandemi Covid 19.

Lahan tidur bisa dimanfaatkan untuk ditanami tanaman pangan selain beras seperti pisang dan ubi.

Sekretaris Satpol PP Maros Ditahan karena Kasus Tanah

Bahkan Pj Wali Kota Makassar Yusran Jusuf mengeluarkan Surat Edaran tentang imbauan Pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam tanaman hortikultura sebagai antisipasi dampak Covid-19.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved