Keluarga, Kebersamaan, dan New Normal

Maka butuh kesadaran kolektif untuk memasuki pola hidup baru, kehidupan lebih normal dengan kembali berpijak pada nilai-nilai agama.

• Jelang Idul Fitri, Banjir Rendam Puluhan Rumah di Belawa Wajo

• Peran Strategis Mahasiswa Pertanian di Masa Pandemi Covid-19

Sekalipun banyak keluarga menikmati kebersamaan selama menetap di rumah, berbagi peran, menyemai bahagia.

Namun nyatanya, banyak keluarga yang terpapar konflik justru karena gagal menata hidupnya selama berkumpul keluarganya, terjebak KDRT.

Di penghujung Ramadan ini, bersama menyambut hari kemenangan, Idul Fitri 1441 H.

Momen indah ini sejatinya dimanfaatkan merajut cinta kasih seluruh anggota keluarga, saling memaafkan, menghargai, membanggakan dan menata komunikasi keluarga berpijak pada komunikasi Islam yakni berbicara dengan perkataan qawlan marufan, karima, sadidan, layyinan, hingga ahsanu qawlan.

Berbicara dengan ucapan penuh penghargaan, saling memuliakan, bicara yang jelas. Berkata-kata baik atau memilih diam demi jaga jalinan baik dalam keluarga.

Mengharapkan kondisi segera normal seperti sedia kala masih nihil, belum ada jaminan.

Maka jalan terbaiknya, kita menata kehidupan keluarga dengan konsep new normal dalam tafsiran luas, menjalani kehidupan baru secara normal melalui kesepakatan-kesepakatan melanggengkan keluarga sakinah, memaksimalkan ibadah untuk meraih ridha-Nya.

Akhirnya kita berdoa semoga Allah memberi umur panjang dan kesehatan bersama keluarga, mempertemukan kembali Ramadan tahun-tahun mendatang dalam kondisi lebih normal. Amin.

Keluarga Besar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar mengucapkan selamat merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah. Mohon maaf lahir batin. (*)